Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Pemilu. (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas mengatakan hasil survei dari pihaknya menunjukkan mayoritas masyarakat tidak ingin penyelenggaraan Pemilu 2024 diundur. Ia menyebut sebanyak 82,5 persen responden menginginkan pemilu tetap dilaksanakan pada 2024.

"Jadi, kebanyakan masyarakat memang tetap menginginkan hak politiknya terpenuhi di 2024 dengan tidak mengubah jadwal pemilu," kata Sirojudin seperti dikuti dari ANTARA, Sabtu (22/1/2022).

1. SMRC sebut pengunduran jadwal Pemilu bukan aspirasi ditingkat massa

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Sirojudin juga menuturkan hasil survei tersebut dilakukan guna menanggapi pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyebut bahwa beberapa pengusaha meminta pelaksanaan Pemilu 2024 diundur ke 2027.

Sirojudin pun menilai belum ada konsensus di antara para penyelenggara negara, baik pemerintah maupun DPR, untuk mengundurkan jadwal Pemilu hingga saat ini. Menurutnya, pengunduran jadwal Pemilu bukanlah aspirasi ditingkat massa.

"Para pendukung pengunduran jadwal Pemilu menggunakan preseden sejarah atau hal yang telah terjadi di masa lalu. Saat itu, perubahan jadwal pemilu dimajukan, Pemilu 2002 ke 1999. Namun, yang harus diingat, konteks politik dan sosial kala itu sangat berbeda dengan sekarang," ujar Sirojudin.

Ketika itu, lanjutnya, ada krisis multidimensi yang dialami Indonesia sejak 1997 sehingga melahirkan era Reformasi pada 1998.

2. Indonesia tidak menghadapi kondisi yang mengharuskan Pemilu diundur

Editorial Team

Tonton lebih seru di