Survei: 54,3 Persen Publik Pilih Kepala Daerah yang Dekat Jokowi
- 54,3% publik mempertimbangkan memilih calon kepala daerah yang dekat dengan Jokowi
- 58,5% publik mempertimbangkan memilih calon yang diusung PDIP
- 75,6% publik puas dengan kinerja Jokowi-Ma'ruf, tertinggi sejak periode kedua menjabat sebagai Presiden RI
Jakarta, IDN Times - Litbang Kompas merilis hasil survei terhadap sejumlah isu. Salah satunya mengenai pilihan publik terhadap calon kepala daerah yang memiliki kedekatan dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
Hasilnya, 54,3 persen publik mengaku bisa saja memilih kepala daerah yang dekat dengan Presiden Jokowi. Litbang Kompas melakukan survei pada 27 Mei-2 Juni 2024 dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 38 provinsi.
Litbang Kompas menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,83 persen.
1. Respons publik terkait pilihan calon kepala daerah yang dekat dengan Jokowi
Berikut hasil survei Litbang Kompas dengan pertanyaan "Apakah Anda mempertimbangkan untuk memilih calon yang memiliki hubungan kedekatan dengan Presiden Jokowi?":
- Ya, mempertimbangkan: 54,3 persen
- Tidak tahu: 12,7 persen
- Tidak mempertimbangkan: 32,9 persen
2. Respons publik terkait pilihan calon kepala daerah yang diusung PDIP
Litbang Kompas juga menanyakan kepada responden apakah memilih calon kepala daerah yang diusung PDIP. Berikut hasilnya:
- Ya, mempertimbangkan: 58,5 persen
- Tidak mempertimbangkan: 25,3 persen
- Tidak tahu: 16,2 persen
3. Publik puas terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf
Dalam survei Litbang Kompas, 75,6 persen publik menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf amin.
Kepuasan publik 75,6 persen merupakan yang tertinggi diraih Jokowi pada periode kedua menjabat sebagai Presiden RI. Berikut data kepuasan publik yang pernah dirilis Litbang Kompas:
- Oktober 2019: 58,8 persen
- Agustus 2020: 65,9 persen
- Januari 2021: 66,3 persen
- April 2021: 69,1 persen
- Oktober 2021: 66,4 persen
- Januari 2022: 73,9 persen
- Juni 2022: 67,1 persen
- Oktober 2022: 62,1 persen
- Januari 2023: 69,3 persen
- Mei 2023: 70,1 persen
- Agustus 2023: 74,3 persen
- Desember 2023: 73,5 persen
- Juni 2024: 75,6 persen
