Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Minta Menteri Jaga Stabilitas Politik Masa Transisi Pemerintah

Presiden Jokowi pimpin Sidang Kabinet Paripurna terkait ekonomi di Istana Negara, Senin (24/6/2024). (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Presiden Jokowi memerintahkan jajaran menteri menjaga stabilitas politik, agar transisi pemerintahan berjalan baik.
  • Mantan Gubernur DKI Jakarta meminta para menteri menyampaikan isu positif untuk menjaga kepercayaan pasar terhadap ekonomi. Jokowi menyebut empat hal yang masih dianggap lemah mengenai kemampuan Indonesia di mata dunia, yakni terkait infrastruktur kesehatan, pendidikan, sains, dan teknologi.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan jajaran menteri kebinet menjaga stabilitas politik, agar proses transisi pemerintahan ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berjalan baik.

"Secara khusus, yang harus menjadi perhatian yaitu stabilitas politik. Ini penting agar jangan sampai ada turbulensi politik, agar transisi dari pemerintahan sekarang ke pemerintahan berikutnya mulus dan baik. Itu selalu dilihat dunia internasional," ujar Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/6/2024).

1. Jokowi meminta agar jajarannya menyampaikan isu secara positif

Presiden Jokowi pimpin Sidang Kabinet Paripurna terkait ekonomi di Istana Negara, Senin (24/6/2024). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, setiap hari ada isu yang dibicarakan masyarakat. Oleh karena itu, dia meminta para menteri menyampaikan isu secara positif.

"Hati-hati mengenai isu-isu yang setiap hari ada, sampaikan isu yang positif, hal-hal positif. Sehingga pasar menjadi yakin, pasar optimis terhadap fundamental ekonomi kita yang berada pada posisi yang baik," ucap dia.

2. Jokowi sebut infrastruktur kesehatan dan pendidikan Indonesia dianggap lemah oleh dunia

Presiden Jokowi pimpin Sidang Kabinet Paripurna terkait ekonomi di Istana Negara, Senin (24/6/2024). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyebut ada empat hal yang masih dianggap lemah mengenai kemampuan Indonesia oleh dunia. Pertama dan kedua terkait dengan infrastruktur kesehatan serta pendidikan.

"Ada empat hal yang masih perlu kita perhatikan dan utamanya dua yang menyebabkan kita masih dinilai lemah, terkait dengan ketersediaan infrastruktur, yaitu di bidang kesehatan, ini juga harus kita akui, kita masih dalam rangka mereformasi, mentransformasi dunia kesehatan di negara kita, berada di level 61 dan juga dunia pendidikan," kata Jokowi.

"Ini dua hal penting yang menjadi kelemahan kita yang harus kita perbaiki, competitiveness kita, daya saing kita, yaitu kesehatan dan pendidikan," sambungnya.

3. Sains dan teknologi juga harus diperbaiki

Presiden Jokowi meninjau posyandu di Cipete, Jakarta Selatan (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Kelemahan ketiga adalah bidang sains, karena itu Jokowi juga meminta ada perbaikan di bidang ini. Sebab, Indonesia masih berada di level 45. Keempat bidang teknologi yang menempatkan Indonesia berada di level 32.

"Secara khusus, yang harus menjadi perhatian yaitu stabilitas politik, ini penting agar jangan sampai ada turbulensi politik, agar transisi dari pemerintah sekarang ke pemerintahan berikut ini mulus dan baik, itu selalu dilihat dunia internasional, dan juga hati-hati mengenai isu-isu yang setiap hari ada, sampaikan isu yang positif, hal-hal positif. Sehingga pasar menjadi yakin, pasar optimis terhadap fundamental ekonomi kita yang berada pada posisi yang baik," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Rochmanudin Wijaya
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us