Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Manado (dok. PDIP)

Jakarta, IDN Times - Lembaga survei Algoritma Research and Consulting merilis hasil survei terkait peta elektabilitas partai politik (parpol) jelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 mendatang.

Dalam riset elektabilitas parpol tersebut, Algoritma mengajukan pertanyaan terkait elektabilitas dan resistensi bakal calon presiden.

Adapun pertanyaan yang diajukan kepada responden, "Jika pemilu dilakukan hari ini, siapakah tokoh yang akan saudara pilih? Kemudian, siapakah yang paling tidak akan saudara pilih sebagai presiden?"

1. Puan Maharani jadi tokoh yang paling tidak dipilih

Ketua DPR RI, Puan Maharani membuka Rapat Paripurna DPR RI pertama pada Senin (16/8/2021). (youtube.com/DPR RI)

Hasilnya, Algoritma Research and Consulting menemukan resistensi publik terhadap putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani pada Pilpres 2024.

“Tokoh publik yang lain yang sangat tinggi resistensinya, yaitu gak akan dipilih kalau mereka dicalonkan, yaitu Ibu Puan Maharani, sampai 18,6 persen,” kata Direktur Riset dan Program Algoritma Research and Consuting, Fajar Nursahid, dalam konferensi pers rilis survei di Jakarta Pusat, pada Senin (23/1/2023).

Kemudian angka resistensi selanjutnya disusul Prabowo Subianto 4,8 persen, Anies Baswedan 3,7 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 3,2 persen. 

2. Ganjar Pranowo elektabilitas tertinggi

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sementara untuk elektabilitas capres tertinggi, Ganjar Pranowo dengan torehan 25,1 persen, Anies Baswedan 18,7 persen, Prabowo Subianto 16,6 persen, Ridwan Kamil 7,2 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 2,3 persen.

"Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto memuncaki elektabilitas," ucap Fajar.

3. Survei digelar 19 sampai 30 Desember 2022

ilustrasi survei (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, Fajar menjelaskan, metodologi survei Algoritma tersebut. Riset digelar mulai tanggal 19 hingga 30 Desember 2022 lalu melalui tatap muka menggunakan kuesioner.

"Jumlah sampel 1.214 responden, terbagi secara proporsional berdasarkan junlah pemilih. Hasil survei mewakili pendapat penduduk usia dewasa (usia pilih) secara nasional. Margin of error kurang lebih 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," imbuh dia.

Editorial Team