Tak Ikuti Jejak Anies, Beberapa Daerah Ini Enggan Terapkan PSBB Total

11 Sep 2020, 12:15 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberikan keterangan pers secara virtual (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Jakarta, IDN Times - Keputusan Gubernur Anies Baswedan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Senin 14 September 2020 sepertinya tidak akan diikuti kepada daerah lain di sekitar Jakarta.

Hal ini diungkapkan Wali Kota Bogor, Bima Arya. Bima mengatakan Kepala Daerah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek) tidak akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total. Hal itu ia simpulkan dari rapat bersama Gubernur DKI Jakarta yang digelar Kamis 10 September 2020.

"Arahnya saya simpulkan banyak kepala daerah Bodebek justru tidak akan kembali ke PSBB total, karena masing-masing memiliki variannya sendiri," ujarnya kepada IDN Times saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (11/9/2020).

1. Bogor tidak melihat PSBB total sebagai pilihan terbaik

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau Stasiun Bogor, Senin (15/6) (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Misalnya saja, kata Bima, Bogor tidak menerapkan PSBB total karena sudah memiliki formula yang dianggap lebih baik, yaitu Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK). PSBMK Kota Bogor ia nilai berhasil menunjukkan tren penurunan penyebaran COVID-19.

"Bogor tidak melihat kembali ke PSBB total sebagai pilihan yang baik, karena banyak hal yang harus dihitung," ujarnya

2. Anies akan kembali melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau Stasiun Bogor, Senin (15/6) (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Bima menjelaskan dalam rapat tersebut, Anies Baswedan mengatakan masih harus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait detail serta langkah perencanaan PSBB total di ibu kota. Rapat rencananya digelar Sabtu 12 September 2020.

"Pak Anies ya masih harus melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat besok hari Sabtu, dan direncanakan kembali hari Senin (14 September 2020) nanti akan melakukan rapat koordinasi dengan kami kepala daerah Bodebek," katanya.

3. Anies belum menjelaskan seberapa dalam akan menginjak rem darurat

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (IDN Times/Aryodamar)

Bima mengatakan, dalam rapat tersebut, Anies hanya memaparkan bahwa kondisi kasus COVID-19 DKI Jakarta sudah sangat darurat. Walaupun demikian, lanjut Bima, dalam rapat tersebut Anies belum menjelaskan secara detail langkah-langkah dari rencana PSBB total. Untuk itu, Anies meminta masukan dari kepala daerah Bodebek terkait hal tersebut.

"Pak Anies hanya menjelaskan kondisi Jakarta yang sedang darurat itu ya tetapi berapa dalam Pak Anies akan menginjak rem darurat itu tidak dijelaskan," katanya.

4. Tangerang Selatan juga tidak akan menerapkan PSBB total

IDN Times/Muhamad Iqbal

Selain Depok, Kota Bogor, dan Bekasi, daerah lain yang juga tidak akan menerapkan PSBB total seperti Jakarta adalah Tangerang Selatan.

"Tangsel mah sudah PSBB, kita ikuti Gubernur Banten. Jadi keputusannya berdasarkan Gubernur Banten dan tentu pasti Gubernur Banten akan melihat berdasarkan data yang kita punya," kata Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany.

Meski menolak penerapan PSBB total, Airin mengapresiasi dan menyambut baik kebijakan PSBB Total yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebab kebijakan tersebut dinilai akan menguntungan daerah penyangga ibu kota, termasuk Kota Tangsel.

"Pak Gubernur (Anies) minta saran kepada kami, dan kami sampaikan kondisi di Tangerang Raya. Bahwa kami pun gak pernah mengubah PSBB. Perbedaannya di awal kami perketat, sekarang diperlonggar," kata Airin.