Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Oji Paoji/WWF Indonesia
Oji Paoji/WWF Indonesia

Jakarta, IDN Times - Pasca-diterjang gelombang tsunami Selat Sunda, warga pesisir pantai Pandeglang, Banten hingga kini belum berani kembali ke rumah masing-masing. Mereka khawatir terjadi tsunami susulan.

"Kami hingga kini masih tinggal di pengungsian," kata Yudi (40), warga Lentera Kecamatan Labuan, Pandeglang, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin (24/12).

Yudi mengaku lebih nyaman tinggal di pengungsian karena cuaca buruk masih terjadi. Pasca-bencana, hujan lebat dan angin kencang terus melanda sejumlah wilayah terdampak di Banten.

Bahkan, pada Minggu (23/12) sore gelombang laut masih tinggi di kawasan Pantai Labuan.

Sebenarnya, Yudi bersama keluarga sempat pulang ke rumah, namun tiba-tiba gelombang naik disertai angin kencang.

"Kami menunggu cuaca kembali normal dan bisa pulang ke rumah," kata Yudi yang lokasi rumahnya hanya 150 meter dari bibir pantai Labuan.

Begitu juga warga pengungsian lainnya, Mamun (45), yang mengaku bahwa belum berani pulang ke rumah karena ketakutan dan khawatir terjadi gelombang tsunami susulan. Mamun mengalami trauma ketika gelombang menerjang rumahnya dengan begitu kuat.

Beruntung, istri dan kedua anaknya selamat setelah berlarian ke lokasi perbukitan.

"Kami merasa tenang tinggal di pengungsian. Jika sudah aman dipastikan kembali ke rumah walaupun kondisinya mengalami kerusakan," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah pengungsi di Kantor Kecamatan Panimbang mengatakan bahwa mereka belum bisa kembali ke rumah karena gelombang di pesisir pantai cukup tinggi.

Masyarakat masih ketakutan akan gelombang tsunami, meski durasinya selama 10 menit, namun terjangan ombaknya cukup kuat. Bahkan, puluhan bangunan rumah roboh, kendaraan juga ikut terseret. Saat ini, ratusan warga masih tinggal di pengungsian.

"Kami dan anggota keluarga kembali ke rumah setelah cuaca kembali normal," kata Samsudin (55) warga Panimbang.

Editorial Team