Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tangis putra Marsma TNI Fajar Adriyanto
Tangis putra Marsma TNI Fajar Adriyanto, Akmal Fadhilah Randy Kusuma, pecah saat tiba di rumah duka di komplek TNI AU, Pancoran, Jakarta Selatan, pukul 17.49 WIB.

Intinya sih...

  • Tangis putra Marsma Fajar pecah saat tiba di rumah duka di Jakarta Selatan.

  • Pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 mengalami kecelakaan dan jatuh di Kabupaten Bogor.

  • Marsma TNI Fajar Adriyanto merupakan lulusan AAU 1992 dan penerbang tempur F-16 dengan call sign “Red Wolf”.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Tangis putra Marsma TNI Fajar Adriyanto, Akmal Fadhilah Randy Kusuma, pecah di rumah duka di komplek TNI AU, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (3/8/2025) pukul 17.49 WIB.

Ia menangis di pelukan ibundanya, Dewi Kurnia, yang menyambut kedatangannya di depan pintu. Istri Marsma TNI Fajar itu pun ikut menangis sambil memeluk erat buah hatinya.

Momen tersebut terjadi setelah jenazah Marsma Fajar tiba di rumah duka sekitar pukul 15.20 WIB.

Peti berwarna putih langsung dibawa masuk ke dalam rumah duka, setelah diturunkan dari mobil. Isak tangis datang dari keluarga yang ikut mengantarkan kedatangan jenazah Marsma Fajar di mobil tersebut.

Sebelumnya, pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) mengalami kecelakaan, dan jatuh di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (3/8/2025) pagi.

Pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara sebagai bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan.

Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana.

“Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, namun Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI I Nyoman Suadnyana dalam keterangan tertulisnya.

Latihan tersebut dilaksanakan dalam kapasitas Marsma TNI Fajar sebagai pilot dan Roni sebagai kopilot. Kegiatan ini merupakan bagian dari latihan rutin pembinaan kemampuan personel FASI, induk olahraga dirgantara nasional yang berada di bawah binaan TNI AU.

“Penerbangan telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 yang diterbitkan Lanud Atang Sendjaja. Pesawat dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu,” ujarnya.

TNI AU bersama unsur terkait telah melaksanakan evakuasi dan pengamanan lokasi kejadian, serta memastikan seluruh prosedur penanganan berjalan sesuai ketentuan.

Jenazah Marsma TNI Fajar saat ini berada rumah duka di Pancoran, Jakarta Selatan, sementara lokasi jatuhnya pesawat telah diamankan dengan garis pengaman oleh aparat.

Marsma TNI Fajar Adriyanto merupakan lulusan AAU 1992 dan penerbang tempur F-16 dengan call sign “Red Wolf”. Dalam kariernya, ia pernah mengemban berbagai jabatan strategis, antara lain Komandan Skadron Udara 3, Danlanud Manuhua, Kadispenau, Kapuspotdirga, Aspotdirga Kaskoopsudnas, dan terakhir Kapoksahli Kodiklatau.

Ia dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi dan menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah TNI AU, termasuk keterlibatannya dalam peristiwa udara dengan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean pada 2003.

Editorial Team