Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Prabowo Subianto) ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menjelaskan alasannya memilih para menteri barunya di Kabinet Indonesia Maju. Salah satu menteri yang menjadi sorotan adalah Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Lantas, apa alasan Jokowi memilih Prabowo sebagai Menhan?

1. Pengalaman Prabowo dinilai cocok untuk Menhan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah) berpegangan tangan dengan Mensesneg Pratikno (kanan) dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi sebelum foto bersama yang merupakan rangkaian pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Jokowi mengungkapkan, alasannya memilih Prabowo lantaran pengalaman Prabowo di dunia pertahanan yang dirasanya cukup. Prabowo sendiri juga memiliki latar belakang di bidang militer.

"Ya memang pengalaman beliau, pengalaman besar beliau ada di situ," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (24/10).

2. Gerindra masuk pemerintah karena demokrasi Indonesia adalah gotong-royong

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jokowi juga menjelaskan alasannya mengajak Partai Gerindra untuk masuk ke dalam kabinet. Menurut Jokowi, dia ingin membangun sebuah demokrasi gotong royong.

"Jadi perlu saya sampaikan bahwa di Indonesia ini tidak ada yang namanya oposisi kayak di negara lain, demokrasi kita adalah demokrasi gotong royong. Kalau itu baik untuk negara, baik untuk bangsa ini, kenapa tidak," tutur mantan Wali Kota Solo itu.

3. Proses kematangan demokrasi Indonesia dianggap Jokowi akan semakin baik ke depan

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Selain itu, Jokowi menerangkan, sistem predensial yang dimiliki Indonesia tidak seperti di luar negeri. Meskipun dua yang berkompetisi, namun partai politiknya terbilang banyak.

"Saya kira proses proses kematangan, proses berdemokrasi ini memang kita, semuanya masih dalam proses, tapi saya melihat itu menuju sebuah koridor yang semakin baik ke depan," ujar dia.

Editorial Team