Tersangkut Kasus Korupsi, Begini Rekam Jejak Wakil Ketua DPR

02 Nov 2018, 15:40 WIB

Eks Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Jakarta, IDN Times - Lagi, anggota wakil rakyat jadi tersangka kasus korupsi. Bedanya kali ini, ia menduduki posisi sebagai Wakil Ketua DPR bidang ekonomi dan keuangan.

Adalah Taufik Kurniawan, politisi Partai Amanat Nasional yang menjadi tersangka kasus korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Kebumen, Jawa Tengah. Taufik diduga telah menerima gratifikasi senilai Rp3,65 miliar agar bisa mencairkan DAK tahun anggaran 2016.

Jumlah itu merupakan bagian dari bayaran sejumlah 5 persen dari DAK kebumen yang telah disahkan sebesar Rp 93,37 miliar. Suap tersebut diterima Taufik dari Bupati Kebumen nonaktif Muhammad Yahya Fuad yang lebih dulu telah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan delapan orang lainnya. Menurut KPK, pemberian yang untuk Taufik sebesar 5 persen dari anggaran tersebut dilakukan secara bertahap.

Lalu bagaimana rekam jejak Taufik selama menjadi anggota DPR?

1. Maju ke Senayan dari Dapil Jawa Tengah VII

IDN Times/Margith Juita Damanik

Taufik melenggang ke Senayan dari daerah pemilihan Jawa Tengah VII yang salah satunya meliputi area Kebumen. Dalam pileg tahun 2014, Taufik berhasil meraup 59.945 suara.

Selain menjadi anggota DPR, Taufik juga dipercaya oleh Partai Amanat Nasional (PAN) duduk di kursi Wakil Ketua periode 2014-2019.

2. Taufik duduk di Komisi V di DPR

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Selain jadi Wakil Ketua DPR, Taufik juga mengemban jabatan sebagai anggota DPR RI Komisi V yang membawahi bidang legislasi, anggaran dan pengawasan pada bidang perhubungan, telekomunikasi, pekerjaan umum, perumahan rakyat, pembangunan pedesaan dan kawasan tertinggal.

3. Perjalanan Karier Taufik Kurniawan

IDN Times/Margith Juita Damanik

Sebelum terjun ke politik praktis, pria kelahiran Semarang itu mengawali kariernya sebagai Factory Manager di PT Salim Group Indonesia. Ia lalu menjadi Direktur Utama di PT Jati Prima, Semarang pada 1994-1997.

Taufik juga pernah menjabat sebagai General Manager PT Blue Ville Company, Semarang pada 1997-2000. Dalam rentang waktu yang sama, ia juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Jati Prima, Semarang.

Pada 2000-2003, ia menjadi Direktur Produksi PT Mahogany Eng, Semarang. Ia bergabung dengan PAN sejak tahun 2006 lalu. Dari sana, ia duduk sebagai anggota DPR selama tiga periode yakni 2006-2009, 2009-2014 dan 2014-2019.

Dari segi pendidikan, Taufik memiliki gelar doktor di bidang ilmu ekonomi dari Universitas Diponegoro.

4. Sempat akan dicalonkan jadi Gubernur Jawa Tengah

IDN Times/Margith Juita Damanik

Saat Pilkada lalu, Taufik Kurniawan sempat diajukan oleh PAN sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Tengah. Semula, ia akan dipasangkan dengan gubernur petahana Ganjar Pranowo. Namun, komunikasi untuk berkoalisi itu terbukti gagal.

"PAN sendiri hingga saat ini masih terus melanjutkan komunikasi politik dengan berbagai pihak. Komunikasi lintas partai dan calon-calon yang ingin maju," ujar Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay melalui keterangan tertulis pada November 2017 lalu.

5. Taufik Kurniawan punya kekayaan Rp4 miliar

Hakim Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat (kedua kiri) menerima ucapan selamat dari Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan (kiri), Fadli Zon (kedua kanan) dan Fahri Hamzah (kanan) saat menghadiri Sidang Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12/2019). DPR menyetujui perpanjangan masa jabatan Arief Hidayat sebagai Hakim Konstitusi untuk masa jabatan 2018-2023. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Ditilik dari harta kekayaannya, Taufik memiliki harta senilai Rp4 miliar. Harta kekayaan itu dilaporkan ke KPK pada November 2014 lalu.

Angka tersebut mengalami peningkatan kalau dibandingkan pada Juli 2010 yang mencapai Rp2,1 miliar. Peningkatan drastis terjadi di harta tidak bergerak. Pada 2010 lalu harta tidak bergerak senilai Rp980 juta. Sedangkan, kini tanah dan rumah harganya melonjak menjadi Rp2,7 miliar.