Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo buka suara terkait adanya dorongan agar Ketua Harian Perindo, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi maju sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) pada Pemilu 2024 mendatang.
Hary Tanoe menilai, berdasarkan logika masyarakat Indonesia saat ini, sosok TGB sesuai dengan karakteristik ideal sebagai pemimpin.
Dia mengatakan, TGB dikenal sebagai figur nasionalis dan religius. Kombinasi itu dinilai tepat karena mampu mengakomodir semua kepentingan masyarakat.
"Kalau saya lihat, Indonesia ini paling cocok logikanya dipimpin oleh figur nasionalis dan religius. Kombinasi, untuk mengakomodasi semua kepentingan. Dan beliau kita tahulah, dari sisi religius sudah terbukti," tutur dia kepada awak media di Kantor DPP Partai Perindo, Jakarta Pusat, Sabtu (1/4/2023).
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Ketua Harian Partai Perindo, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menilai Perindo berhak mencalonkan kadernya dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Justru adanya dorongan itu menandakan kaderisasi yang sehat dan baik.
"Jadi menurut saya itu sehat, itu bagus, dan Perindo ingin sekali lagi memperkaya kontestasi kepemimpinan nasional, tidak terpaku pada sosok, tapi juga memperhatikan gagasan-gagasan," kata dia.
TGB mengatakan, adanya dorongan kader Perindo maju di Pilpres 2024 sebagai fenomena politik yang wajar. Terlebih, usulan itu merupakan hak dari Perindo sebagai partai politik.
Dia menilai, pencalonan kader tersebut merupakan bukti bahwa parpol menjalankan fungsi kaderisasi dengan baik.
"Menurut saya Perindo berhak ya dan menurut saya justru bagus parpol mencalonkan atau mengusung dan menawarkan kadernya kepada publik," ujar dia.
Di sisi lain, dia mempertanyakan jika ada parpol yang justru tak percaya diri mencalonkan kadernya sendiri.
"Karena itu menurut saya Perindo berhak dan dalam konteks ini saya justru melihat kewajiban dari partai-partai untuk mengajukan kadernya kepada publik," ungkap TGB.
Lebih lanjut, TGB berpendapat calon pemimpin nasional juga harus bisa dilihat dari rekam jejaknya dalam mengambil kebijakan untuk memajukan masyarakat.
"Jadi menurut saya itu sehat, itu bagus, dan Perindo ingin sekali lagi memperkaya kontestasi kepemimpinan nasional, tidak terpaku pada sosok, tapi juga memperhatikan gagasan-gagasan," imbuhnya.