Timika, IDN Times - Tim SAR Gabungan belum bisa menjangkau lokasi jatuhnya pesawat demi mencari dan mengambil kotak hitam alias blackbox. Tapi, hal tersebut tak jadi masalah untuk sekarang karena fokus SAR Gabungan sekarang adalah evakuasi para korban kecelakaan pesawat Susi Air, Pilatus Porter PC-6 PK-BVM, yang jatuh di Kampung Duma, Papua.
"Kami fokus evakuasi korban, karena itu yang diutamakan," kata Kepala Basarnas, George M L Randang.
Blackbox memang penting untuk ditemukan demi mengetahui kronologis kecelakaan. Namun, itu merupakan ranah dari KNKT.
Hingga kini, tim SAR belum bisa memastikan rencana pencarian kotak hitam, karena masih melakukan koordinasi dengan berbagai pihak demi rencana selanjutnya.
"Kami akan koordinasi untuk kotak hitam," kata George.
Proses evakuasi korban tak memakan waktu lama. Sebab, lokasi jatuhnya pesawat tidak jauh dari pemukiman warga. Terlebih, warga membantu proses evakuasi dan menyiapkan lokasi pendaratan helikopter.
"Waktu kami cuma 20 menit untuk mengarah ke sana. Jadi, kecepatan itu luar biasa, masyarakat yang mengevakuasi dan mengarahkan helikopter untuk mendarat, mereka tandai dengan bendera," kata George.
Dari tujuh korban, termasuk pilot, semuanya dalam kondisi selamat dan hanya lima korban yang dievakuasi dari lokasi jatuh pesawat ke RSUD Mimika guna mendapatkan perawatan medis.
Sementara, dua korban lainnya memilih tinggal di kampung Duma karena merupakan warga asli setempat.
"Jadi, kami berhasil evakuasi tujuh korban. Cuma, dua korban memilih tinggal di Duma, sedangkan lima lainnya bersama keluarga dievakuasi ke Timika," kata George.