TKN Kenalkan 22 Cluster Fanta Jemput Kemenangan Prabowo-Gibran

22 Des 2023, 08:30 WIB

Jakarta, IDN Times - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bersama TKN Pemilih Muda (Fanta) memperkenalkan 22 klaster untuk tambahan 22 juta suara pemilih muda bagi kemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut dua itu di Pilpres 2024.

Komandan TKN Fanta, Arief Rosyid Hasan, mengatakan, pihaknya terus berupaya merangkul anak muda dari berbagai latar belakang untuk menyatukan tujuan memenangkan Prabowo-Gibran.

"Kami sudah punya 22 klaster, kita sebut sebagai Fanta Cluster. Fanta Cluster ini kita buat untuk menganalisis setidaknya 22 hobi minat. Kalau pasangan lain timsesnya kurang kerjaan di sana, kami sangat terbuka sangat senang menyambut teman-teman yang sibuk berkarya," kata Arief dalam konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023).

1. Diklasifikasikan berdasarkan hobi dan aktivitas

Arief mengatakan, klasterisasi TKN Fanta dilakukan berdasarkan hobi dan aktivitas anak muda yang beragam. Mulai dari olahraga, lingkungan, masak, pengusaha muda, hingga pegiat industri kreatif.

Ada pula klaster anak muda yang aktif mengawal isu terorisme, kesehatan, lapangan pekerjaan, keberagaman, pemilih pemula, penyayang binatang, hingga yang aktif menyuarakan isu penyelamatan bumi.

"Klasterisasi ini dilakukan sebagai bukti bahwa Prabowo-Gibran ingin mengembalikan politik sebagai wadah pengabdian dan kerja nyata untuk masyarakat," ucap dia.

2. Bentuk upaya wujudkan politik riang gembira dan santun

Arief menuturkan, berbagai aktivitas anak muda di TKN itu juga sebagai bentuk konkret bahwa Prabowo-Gibran mengedepankan politik riang gembira dan santun.

"Jadi kita ingin menunjukkan bahwa Pak Prabowo dan Mas Gibran ini selalu berulang kali mengingatkan kepada kami bahwa kita berpolitik riang gembira, kita berpolitik secara santun," tuturnya.

3. Anak muda tak ingin polarisasi

ilustrasi gen z dan milennial (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, TKN menilai, politik merupakan wadah untuk mengedepankan kepentingan bangsa.

Oleh sebab itu, Arief berharap Pilpres 2024 tidak menyebabkan polarisasi berkepanjangan.

"Kita menempatkan kembali bahwa politik itu kerja-kerja untuk kemaslahatan, tidak mencari musuh dengan cara memutar kaset lama, mencaci-maki, menebar hoaks. Kita anak muda tidak mau terjebak," imbuh Arief.

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.