Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Direktur Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja, membantah klaim pemerintah yang menyatakan tujuan vaksinasi gotong royong individu atau vaksinasi berbayar mempercepat herd immunity atau kekebalan komunitas. Faktanya, vaksinasi Gotong Royong hanya memperlambat.

"Jadi kalau kita melihat data vaksinasi gotong royong untuk level di DKI Jakarta, yang sesungguhnya yang terjadi terjadi vaksinasi inisiatif KADIN atau swasta yang disetujui sangat jauh dari upaya percepatan" ungkapnya dalam diskusi virtual dipantau daring, Senin (12/7/2021).

1. Jumlah vaksinasi gotong royong di DKI Jakarta masih rendah

Ilustrasi vaksinasi. (IDN Times/Herka Yanis).

Elisa merinci, berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, jumlah vaksinasi gotong-royong masih jauh dibanding dengan vaksinasi yang digelar pemerintah secara gratis.

"Misalnya tanggal 11 Juni 2021, 1 juta vaksin Sinopharm siap pakai tiba. 1 Juli 2021 baru 90.852 vaksin dosis I sinopharm yang diimplementasikan dalam program vaksinasi gotong royong. Di saat bersamaan, secara keseluruhan vaksinasi publik di DKI Jakarta mencapai 4.498.251," ujarnya.

2. Dalam 11 hari cakupan vaksinasi gotong royong hanya menambah 15 ribu

Editorial Team

Tonton lebih seru di