Jakarta, IDN Times - Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat kini sedang jadi sorotan. Pemicunya, viralnya video diduga mahasiswa Gunadarma (Gundar) pelaku pelecehan seksual dipersekusi.
Video pelaku dipersekusi tersebut juga sempat diunggah akun Instagram @anakgundardotco. Namun, video tersebut kini sudah dihapus.
IDN Times sudah meminta izin melalui direct massage (DM) untuk mengutip kronologi pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh mahasiswa ke mahasiswi Gunadarma.
Berdasarkan keterangan versi @anakgundardotco, salah seorang korban yang juga mahasiswi Gunadarma mengaku pernah mendapat pelecehan seksual. Dia menceritakan, kejadiannya pada Jumat (2/12/2022).
Ketika itu, dia hendak makan di Kampus G dan hendak pergi ke kantin yang berada di Kampus E. Namun, karena kondisi kantin penuh, dia urung untuk pergi makan.
Saat itu, korban dihubungi diduga pelaku, menanyakan korban sedang berada di mana. "Di jam 11.40 WIB, dia chat lagi dan mau nemuin aku di Kampus G, aku mikir ya udah ya ketemuan masih di lingkungan kampus dan itu masih banyak orang-orang lalu-lalang," kata korban.
Setelah itu, korban dan pelaku bertemu di Kampus G pukul 12.01 WIB. Keduanya sempat mengobrol. Saat itu, pelaku menuju toilet terlebih dahulu di bawah tangga di gedung 1.
Ketika itu, pelaku memanggil korban dan melakukan pelecehan seksual.
"Tiba-tiba dia dorong aku ke tembok ujung banget yang sepi terus nyosor bibirnya. Otomatis aku tepis (dorong ke belakang), sambil bilang 'apaan sih goblok gak jelas banget, tolol'. Tapi dia bilang 'sekali-kali aja' sambil tangannya meragakan angka 1," ucap korban.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan, Polres Metro Depok akan meliris kasus tersebut.
"Nanti Kapolres Depok yang rilis kasusnya," kata Zulpan kepada IDN Times, Rabu (14/12/2022).
Sementara itu, pada Selasa (13/12/2022), Zulpan menjelaskan kasus tersebut kini sudah damai. "Jadi, itu masuk Gunadarma Depok, kasusnya sudah diselesaikan damai," ujar Zulpan di Mapolda Metro Jaya.
Zulpan menerangkan, damai itu terjadi karena korban tidak mau melapor. Alasannya, korban malu.
"Tapi, terkait kasus ini korban enggan melaporkan," kata Zulpan.