Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Justin Bieber Photography by Eric Ray Davidson (gq.com)

Jakarta, IDN Times - Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, buka suara terkait penyakit yang diderita penyanyi Justin Bieber. Dia menepis anggapan sindrom Ramsay Hunt Syndrom berkaitan dengan COVID-19.

“Belum ada bukti. Yang jelas, sindrom ini sudah ada obatnya di Indonesia dan tersedia juga di apotek-apotek,” ujarnya melalui akun @Twitter yang sudah dikonfirmasi IDN Times, Senin (13/6/2022).

1. Virus yang sama yang menyebabkan anak-anak terkena cacar air

Ruam pada cacar api atau cacar ular atau shingles. (nhs.uk)

Dokter yang akrab disapa Prof Beri ini menjelaskan, sindrom Ramsay Hunt merupakan satu kondisi yang disebabkan reaktivasi virus. Zubairi mengungkapkan, varicella-zoster virus (VZ) merupakan virus yang sama yang menyebabkan anak-anak terkena cacar air dan cacar ular (herpes zoster) pada orang dewasa.

“Sindrom ini bertanggung jawab atas 12 persen kasus kelumpuhan wajah, dengan prognosis yang lebih buruk ketimbang Bell's palsy (kelumpuhan salah satu sisi otot wajah sehingga wajah tampak melorot),” katanya.

2. Virus ditemukan di pasien kanker

Anak-anak penyintas kanker ikut dalam pawai becak dalam peringatan Hari Kanker Anak Internasional (HKAI) di Medan, Minggu (16/2) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Zubairi menyebut kasus herpes zoster banyak ditemukan di Indonesia. Misalnya, pasien-pasien kanker yang dapat kemoterapi.

“Demikian pula pasien penyakit autoimun yang mendapat dosis pengobatan Methylprednisolone sewaktu dosisnya masih tinggi,” imbuhnya.

3. Gejala Ramsay Hunt Syndrome

ilustrasi kelumpuhan (unsplash.com/Steven HWG)

Zubairi mengatakan, gejala Ramsay Hunt Syndrome bervariasi. Namun, tanda pertama sindrom ini seringkali berupa ruam kecil, serta kelemahan pada sisi wajah yang terkena dan hilangnya ekspresi wajah.

“Gejala lain gendang telinganya sakit, sehingga mengalami gangguan pendengaran di satu sisi, terkadang kesulitan menutup salah satu mata, dan kelumpuhan pada satu sisi muka, serta vertigo,” imbuhnya.

Editorial Team