5 Perkembangan Terbaru Perang Rusia-Ukraina

Satu minggu yang lalu, Ukraina mengumumkan telah menguasai Robotyne, sebuah daerah di tenggara Zaporizhzia. Serangan balik mereka untuk mengusir pasukan Kremlin telah diumumkan sejak Juni.

Rusia sendiri mengakui bahwa titik panas pertempuran saat ini berada di Zaporizhzia yang sebagian telah dikuasai pasukan Moskow.

Menurut Associated Press, pertempuran di wilayah itu bisa jadi salah satu kunci peperangan. Jika pertahanan Rusia jebol, Ukraina dapat melaju ke selatan menuju pantai Laut Hitam dan membelah pasukan Moskow menjadi dua kelompok.

Dalam pernyataannya, Sergei Shoigu mengaku telah mengerahkan brigade cadangan ke wilayah itu. Gubernur Yevgeny Balitsky juga mengakui tentara Rusia telah mundur dari Robotyne karena gempuran pasukan Ukraina. Dia menambahkan, daerah itu sudah tidak menguntungkan bagi Rusia.

Pertempuran darat yang sengit di bagian Ukraina selatan juga dibarengi dengan pertempuran udara. Rusia dilaporkan terus mengerahkan pesawat nirawak pada Selasa malam, yang menargetkan pelabuhan di wilayah Odessa, Ukraina.

Dilansir Al Jazeera, Gubernur Oleg Kiper mengatakan bahwa serangan terjadi selama tiga jam di distrik Izmail dan menewaskan satu orang. Kerusakan dan kebakaran juga terjadi di beberapa pemukiman, infrastruktur pelabuhan dan pertanian, serta gedung administrasi.

Pelabuhan Izmail yang berada di sebelah barat pelabuhan Odessa telah menjadi jalur utama ekspor pertanian Ukraina. Pelabuhan itu kini menjadi salah satu target utama serangan udara Rusia dalam beberapa pekan terakhir.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, pada Rabu, tiba di Kiev dalam kunjungan mendadak. Dia diperkirakan akan memberi paket bantuan baru.

Dilansir The Guardian, Blinken dijadwalkan melakukan kunjungan selama dua hari. Bantuan terbaru dari AS itu diperkirakan akan diberikan pada akhir pekan ini.

Seorang pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, kunjungan Blinken juga ingin mendapat penilaian langsung terkait serangan balik Ukraina. Ini karena beberapa pejabat AS lainnya kerap mengkritik serangan balik Kiev yang dinilai terlalu lamban.

Prajurit siber Ukraina telah terjun langsung di garis depan pertempuran. Mereka melakukan duel jarak dekat dengan musuhnya dalam pertempuran teknologi tinggi.

Kepala SBU Illia Vitiuk mengatakan bahwa timnya memadukan keterampilan meretas untuk menyusup ke dalam sistem milik Rusia. Dia juga mengatakan, pasukannya bekerja sama dengan penembak jitu dan menerapkan teknologi terbaru dalam operasinya, dilansir BBC. 

Pesawat nirawak yang mereka gunakan jadi sumber informasi bersama dengan pantauan satelit. Kerja sama itu dapat menghasilkan target untuk diserang oleh prajuritnya.

"Kami (bisa) memahami jenis senjata militer apa yang akan mereka gunakan dan arahnya," kata Vitiuk.

Pertempuran menggunakan pesawat nirawak beberapa di antaranya memerlukan jarak dekat. Ini karena di garis depan pertempuran Rusia juga mengerahkan teknologi mengacak sinyal yang itu membuat drone Ukraina kesulitan dikendalikan dari jarak jauh.

Meski titik panas pertempuran berada di Ukraina selatan, bukan berarti di poros lain peperangan meredup. Di Ukraina timur, khususnya di Kupyansk, pasukan Rusia melancarkan operasi ofensif pada Selasa. Tapi mereka tidak mendapatkan kemajuan yang pasti.

Dilansir Institute for the Study of the War, staf umum Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia gagal dalam serangan di sekitar Novoyehorivka dan Bilohorivka. Ukraina dilaporkan juga melakukan serangan ofensif di daerah dekat Kreminna, sekitar 10 kilometer utara Bilohorivka. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim berhasil menghalau serangan tersebut.

Di sekitar Bakhmut, 50 kilometer sebelah selatan Bilohorivka, Ukraina melanjutkan operasi ofensif dan berhasil mendapatkan sedikit kemajuan. Ini khususnya pasukan Kiev terus berhasil melaju di selatan Bakhmut, mengambil alih sektor jalan yang melintasi pemukiman.

Rusia juga melancarkan operasi ofensif ke arah Bakhmut tapi tidak berhasil. Ukraina menyatakan telah berhasil menahan serangan itu khususnya di utara Klishchiivka. Namun blogger militer Rusia melaporkan, unit pejuang Chechnya berhasil merebut kembali posisi di dekat Klishchiivka tersebut.