Adik Luhut Ungkap Pembahasan saat Fit and Proper Test Dubes Jepang

Intinya sih...
Nurmala Kartini Sjahrir membahas hubungan bilateral Indonesia-Jepang di bidang ekonomi, perlindungan warga negara, kesehatan, teknologi, hingga hilirisasi.
Ia menyoroti kemajuan teknologi di Jepang dan sumber daya manusia Indonesia.
Setiap calon dubes akan membahas isu berbeda tergantung di mana negara mereka ditempatkan. 24 calon dubes mengikuti fit and proper test selama dua hari.
Jakarta, IDN Times - Adik Luhut Binsar Pandjaitan, Nurmala Kartini Sjahrir mengungkap berbagai pembahasan saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai Calon Duta Besar (Dubes) RI untuk Jepang pada Rapat Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2025).
Nurmala jadi salah satu calon dubes yang mengikuti fit and proper test sesi pertama pada hari ini. Ia mengaku pembahasan saat uji kelayakan dan kepatutan cenderung berjalan dengan lancar.
"Tadi saya ditanya mengenai fit and proper test. Baik-baik aja semuanya bagus," kata dia usai mengikuti rapat di lokasi.
1. Bahas hubungan bilateral Indonesia-Jepang di bidang ekonomi, perlindungan warga negara, kesehatan, teknologi, hingga hilirisasi
Nurmala menjelaskan, dalam kesempatan itu, tentunya yang dibahas ialah mengenai diplomasi bilateral antara Indonesia dengan Jepang. Di antaranya di bidang ekonomi, perlindungan warga negara Indonesia yang tinggal di Jepang, kesehatan, energi terbarukan, hingga hilirisasi.
"Biasa kan kalau di dalam bidang diplomasi bagaimana hubungan bilateral dengan negara negara apakah itu dalam bidang ekonomi, perlindungan warga negara juga bagaimana kita meningkatkan hubungan kerja sama kesehatan, dalam segala macam tapi terutama juga kita harus lihat adalah juga kita kan energi terbarukan kita, kita ada program hilirisasi," jelasnya.
2. Nurmala soroti kemajuan teknologi di Jepang dan sumber daya manusia Indonesia
Selain itu, Nurmala juga menyoroti kerja sama Indonesia dan Jepang. Mengingat, Negeri Sakura itu punya teknologi yang luar biasa di berbagai bidang. Di sisi lain, Indonesia punya sumber daya manusia (SDM) yang memumpuni.
"Jepang ini adalah suatu negara yang maju baik teknologinya di dalam segala hal tapi jangan lupa Indonesia ini adalah negara dengan sumber daya alam yang luar biasa, juga kita punya sumber daya manusia yang sedang kita tingkatkan kualitasnya, menuju Indonesia Emas 2045. Jadi bagaimana nanti hubungan hubungan bilateral itu kita tingkatkan di antara kedua negara. Jangan lupa kita sudah 67 tahun dengan Jepang, dari tahun 1958," ungkapnya.
3. Setiap calon dubes bahas isu berbeda
Adapun sebanyak 24 calon dubes Indonesia untuk negara sahabat akan mengikuti uji fit and proper test di Komisi I DPR RI. Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono mengatakan, para calon dubes akan memaparkan visi, misi, rencana hingga target yang akan dicapai.
"Jadi kita mau mendengar konsep visi misi dan pendalaman pembuktian para calon dubes dan juga apa rencana, tahapan dan target yang para calon dubes ini ingin kejar di penempatan," kata dia saat ditemui sebelum rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2025).
Dave mengatakan, setiap calon dubes akan membahas mengenai berbagai isu berbeda. Tergantung di mana negara mereka ditempatkan.
"Kan beda-beda ya, beda negara beda-beda isu. Nanti kita lihat dari masing-masing calon dubes," ungkapnya.
Dave menegaskan, DPR bisa menerima atau menolak calon dubes tersebut. Namun ia meyakini, dubes yang akan dipilih merupakan tokoh terbaik bangsa untuk bertugas di negara lain.
"Secara aturan DPR bisa menerima atau menolak, jadi kita lihat lah seberapa kesiapan dan kemampuan masing-masing dubes ini. Akan tetapi saya yakin yang dipilih oleh pemerintah pasti yang terbaik untuk masing-masing negara," imbuh dia.
Ditemui terpisah, Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto memastikan, total ada 12 calon dubes uji kelayakan dan kepatutan pada hari ini. Rapat fit and proper test untuk 12 calon duta besar ini terbagi menjadi dua sesi. Di mana sesi pertama diikuti 6 calon dubes, dan sesi kedua ikuti 6 calon dubes. Kemudian, besok akan digelar dengan sesi serupa.
Sehingga, total 24 calon dubes akan mengikuti fit proper test yang diselenggarakan selama dua hari. "Hari ini enam dubes, ditambah enam. (Sementara) besok 12 dubes," kata dia.
Ia menjelaskan, sesi pertama akan digelar mulai pukul 10.00 sampai 13.00 WIB. Kemudian dilanjut sesi kedua pada 14.00 hingga 17.00 WIB.
"Iya sesi pertama jam 10 sampai jam 13.00 istirahat. Sesi 2 jam 14.00 sampai jam 17.00 besoknya juga demikian," tutur Utut.
Adapun sejumlah nama duta besar Indonesia yang menempati posisi-posisi kosong telah diserahkan kepada DPR RI. Nama-nama tersebut akan segera dilakukan fit and proper test yang kemungkinan terjadi akhir pekan ini.
Daftar yang diterima IDN Times dari sebuah sumber menyebutkan, 20 persen dari nama-nama ini adalah non-diplomat.
Lantas, siapa saja nama-nama tersebut? Berikut daftarnya:
1. Abu Dhabi = Judha Nugraha
2. Alger = Yusron Ambary
3. Baku = Berlian Helmy
4. Bangkok = Hari Prabowo
5. Berlin = Abdul Kadir Jaelani
6. Brasilia= Andhika Chrisnayudhanto
7. Bratislava = Redianto Heru Nurchayo
8. Brussel = Andi Rachmianto
9. Damascus = Lukman Hakim
10. Den Haag= Laurentius Amrih Jinangkung
11. Dhaka = Listyowati
12. Doha = Syahda Guruh Langkah Samudera
13. Hanoi = Adam Mulawarman Tugio
14. Kairo = Kuncoro Giri Waseso
15. Kuala Lumpur = Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo
16. Muscat = Andi Rahadian
17. Port Moresby = Okto Dorinus Manik
18. PTRI Jenewa = Sidharto Reza Suryodipuro
19. PTRI New York = Umar Hadi
20. Pyongyang = Mayjend (Purn) Gina Yoginda
21. Quito = Imam Ashari
22. Singapura = Letjen (Purn) Hormangaraja Panjaitan
23. Tokyo = Nurmala Kartini Sjahrir
24. Washington DC = Dwisuryo Indroyono Soesilo