TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiongkok Operasikan Reaktor Nuklir Terbaru yang Bisa Bertahan 60 Tahun

Reaktor Hualong One itu siap dipasarkan

Seorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Jakarta, IDN Times - Tiongkok mulai mengoperasikan reaktor nuklir generasi ketiga hasil pengembangan dalam negeri dengan teknologi bernama Hualong One yang dipasang di Kota Fuqing, Provinsi Fujiandan itu siap diproduksi secara massal untuk pasar ekspor.

Perusahaan Nuklir Nasional China (CNNC) mengumumkan reaktor itu telah menghasilkan energi listrik siap jual setelah melalui uji coba selama tujuh hari. Semua komponen utama reaktor Hualong One diproduksi di dalam negeri. 

"Dengan Hualong One daring, kini China telah menjadi pusat teknologi reaktor nuklir generasi ketiga bersama dengan Amerika Serikat, Prancis, dan Rusia," kata Direktur Utama CNNC Yu Jianfeng dikutip media setempat pada Sabtu (30/1/2021) seperti dilansir ANTARA.

Baca Juga: Berselisih dengan India, Perusahaan Teknologi Tiongkok Lebih Menderita

1. Reaktor Hualong One diklaim bisa bertahan hingga 60 tahun

Ilustrasi Bendera Tiongkok berkibar (Kantor berita Xinhua)

CNNC mengklaim reaktor itu didesain bisa bertahan hingga 60 tahun dan telah memenuhi semua standar yang ditetapkan secara internasional. Hualong One diperkirakan mampu memproduksi energi listrik hingga 10 miliar kWh per tahun.

Pembangunan Hualong One dimulai pada Mei 2015 dan berlangsung sesuai jadwal meskipun sempat terganggu oleh pandemik COVID-19.

Baca Juga: Ancaman Tiongkok Kepada Taiwan: Merdeka Berarti Perang!

2. Diharapkan bisa mengurangi emisi karbon hingga 8,18 juta ton per tahun

(Ilustrasi polusi udara, emisi karbon) pexels.com/photo/Pixabay

Yu Jianfeng mengklaim pengoperasian Hualong One dapat membantu pengurangan emisi karbon yang diperkirakan akan mengalami puncaknya sebelum tahun 2030. Reaktir ini diperkirakan bisa menetralisir karbon sebelum 2060.

Menurut perhitungan CNNC, reaktor ini sehingga bisa mengurangi emisi karbon dioksida hingga 8,18 juta ton per tahun.

Baca Juga: 8 Pesawat Pembom Nuklir Tiongkok Tantang Kedaulatan Udara Taiwan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya