Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bahan nuklir (Pixabay.com/ar130405)

Jakarta, IDN Times – Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) memperkirakan, persenjataan nuklir global akan tumbuh signifikan di tahun mendatang untuk pertama kalinya sejak Perang Dingin.

Dalam penelitian terbarunya yang diunggah pada Senin (13/6/2022), SIPRI juga menyebut bahwa risiko penggunaan senjata nuklir memasuki ancaman terbesar dalam beberapa dasawarsa terakhir. Adapun pemicunya adalah perang Rusia-Ukraina yang telah meningkatkan ketegangan antara sembilan negara bersenjata nuklir di dunia.

1. SIPRI desak komunitas internasional segera ambil tindakan

Ilustrasi senjata nuklir (Pixabay.com/StockSnap)

SIPRI mendesak agar komunitas internasional segera mengambil tindakan, untuk mencegah persediaan hulu ledak global semakin meningkat.

“Semua negara bersenjata nuklir meningkatkan atau mengembangkan persenjataan mereka dan sebagian besar mempertajam retorika nuklir dan peran senjata nuklir dalam strategi militer mereka,” kata Direktur Program Senjata Pemusnah Massal SIPRI, Wilfred Wan, dilansir Channel News Asia.

"Ini adalah tren yang sangat mengkhawatirkan,” tambahnya.

2. Perang Rusia-Ukraina jadi salah satu pemicu pertumbuhan nuklir

Editorial Team

Tonton lebih seru di