Menlu Yordania Mendesak Eropa-Arab Bersatu demi Perdamaian di Gaza

Yordania mendesak negara-negara Eropa menghentikan Israel

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mengatakan dirinya berharap pertemuan para pejabat negara-negara Mediterania akan membantu menjembatani kesenjangan antara negara-negara Arab dan Eropa dalam menyerukan jeda kemanusiaan di Gaza. Ayman berharap adanya gencatan senjata permanen di wilayah tersebut.

Gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Hamas berlanjut hingga Rabu (29/11/2023). Belum ada wacana antara Israel dan Hamas untuk melanjutkan gencatan senjata hingga durasi yang lebih lama. 

Baca Juga: Yordania Tolak Perintah Israel untuk Pindahkan RS Lapangan di Gaza

1. Menlu Yordania berharap adanya gencatan senjata permanen

Menly Ayman Safadi mengatakan gencatan senjata masih bertahan namun diperlukan upaya lebih untuk menjangkau setidaknya 200 truk setiap hari yang membawa bantuan ke Jalur Gaza. "Agar segera berkembang menjadi gencatan senjata permanen," kata Ayman pada Minggu (26/11/2023), dilansir Al Arabiya News berbicara pada malam pertemuan Persatuan untuk Mediterania.

Dalam forum tersebut, terdapat 42 delegasi dari Eropa, Timur Tengah dan Afrika utara ke Barcelona di Spanyol utara. Banyak dari mereka yang diwakili oleh menteri luar negeri negara masing-masing.

Israel dikabarkan tidak menghadiri pertemuan tersebut. Walau begitu, forum tersebut tetap menjadikan isu Gaza sebagai topik utama yang harus diselesaikan.

Baca Juga: Jokowi Dukung Raja Yordania Jadi Inisiator Perdamaian di Jalur Gaza

2. Menlu Yordania menyayangkan negara-negara Eropa hanya menyerukan jeda kemanusiaan

Yordania yang merupakan sekutu penting negara-negara Barat di Timur Tengah, menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel pada tahun 1994. Kedua negara mempertahankan hubungan keamanan rahasia dan beberapa hubungan bisnis.

Walau begitu, hubungan tersebut menjadi dingin karena perlakuan Israel terhadap warga Palestina yang tidak manusiawi.  Ayman Safadi mencatat bahwa meskipun negara-negara Arab telah menuntut diakhirinya apa yang disebutnya sebagai agresi Israel di Gaza, sebagian besar negara-negara Eropa belum bertindak sejauh itu.

Dia menyayangkan negara-negara Eropa malah menyerukan jeda kemanusiaan daripada penghentian agresi militer.  “Kita perlu menjembatani kesenjangan tersebut,” kata Safadi, seraya menambahkan bahwa perang “tidak menghasilkan apa-apa.”

“Apa yang dicapai oleh perang ini selain membunuh orang, menghancurkan penghidupan mereka, dan sekali lagi, menciptakan lingkungan kebencian dan dehumanisasi yang akan menentukan generasi dan akan membutuhkan waktu yang sangat, sangat lama bagi kita untuk menavigasi menuju masa depan yang kita inginkan,” tambah Ayman, dilansir Al Arabiya News.

3. Alasan Yordania tidak mau menerima pengungsi dari Palestina

Menlu Yordania Mendesak Eropa-Arab Bersatu demi Perdamaian di GazaKota Amman, Yordania (pixabay.com/dimitrisvetsikas1969)

Menlu Ayman juga menyerukan penjajahan di Palestina harus diakhiri. Dia  mengatakan bahwa “semua manifestasi pendudukan kembali Gaza harus diakhiri, dan Israel telah bertindak berdasarkan kekeliruan bahwa mereka dapat terjun payung atas masalah Palestina dan mendapatkan perdamaian regional, tanpa menyelesaikan masalah Palestina.”

“Akar penyebab konflik adalah konflik Palestina-Israel,” ujarnya. “Kita mengalami konflik karena kita mempunyai pendudukan yang sedang dikonsolidasi oleh Israel. Israel telah membunuh harapan perdamaian, telah membunuh prospek perdamaian," kata Ayman dilansir Associated Press

Di sisi lain, Yordania sendiri menolak usulan agar mereka menerima pengungsi Palestina dari Gaza. Meskipun beberapa pemegang paspor asing dan beberapa kerabat mereka telah diizinkan meninggalkan wilayah tersebut, sebagian besar dari lebih dari 2,3 juta penduduk Gaza masih terjebak di tengah penembakan dan pengeboman yang terus menerus. 

Safadi mengatakan Yordania tidak akan menerima kemungkinan warga Palestina meninggalkan Gaza, bahkan jika itu demi keselamatan mereka. Eksodus baru dari Palesitna akan menguntungkan Israel.“Kami percaya bahwa pengungsian adalah sesuatu yang akan semakin mengosongkan Palestina dari masyarakatnya,” kata menteri tersebut.

Baca Juga: Hari Kelima Gencatan Senjata, Hamas Lepas 12 Sandera Lagi

Anoraga Ilafi Photo Verified Writer Anoraga Ilafi

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya