AS: Iran Kirim Pasukan ke Ukraina, Latih Militer Rusia Pakai Drone 

Ukraina dan negara-negara Barat telah menuduh Iran memasok drone kamikaze kepada pasukan Rusia. Menteri Luar Negeri Ukraina bahkan mengusulkan untuk memutus hubungan diplomatik dengan Iran karena tindakan tersebut.

Namun Teheran menepis tuduhan itu, begitu juga pihak Moskow.

Fakta dalam temuan yang terbaru, melansir CBS News, John Kirby mengungkap informasi bahwa Iran telah mengirim sejumlah kecil pasukan Korps Pengawal Revolusi ke Krimea.

Pasukan Teheran itu memiliki tugas membantu Rusia dalam penggunaan drone. Pemerintah Inggris juga menyatakan bahwa pasukan tersebut mengajari cara menerbangkan senjata itu.

Dalam dua pekan terakhir, wilayah Ukraina yang jauh dari garis pertempuran utama telah dihujani rudal balistik dan drone kamikaze atau bunuh diri. Rudal yang digunakan oleh Rusia adalah Kalibr dan Iskander.

Sedangkan drone kamikaze yang dipakai bernama Geran-2, tapi disebut Ukraina bahwa itu merupakan drone Shahed-136 buatan Teheran. Iran juga dituduh mengajari pasukan Rusia bagaimana cara menggunakan senjata itu.

"Informasi yang kami miliki adalah bahwa Iran telah menempatkan pelatih dan dukungan teknis di Krimea, tetapi Rusia yang melakukan uji coba," kata Kirby dikutip Associated Press.

Menurut Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dalam sepuluh hari terakhir pasukan Rusia telah menghancurkan sekitar 30 persen pembangkit listrik Ukraina sejak serangan 10 Oktober.

Sanksi bertubi-tubi kepada Rusia telah membuat negara itu kehilangan akses mengisi kembali amunisi dan persediaan senjata berpemandu presisi. Gudang senjata Rusia untuk peralatan tersebut menyusut selama perang hampir delapan bulan.

Sekretaris Pentagon, Pat Ryder, mengatakan tidak terkejut jika Moskow mencari lebih banyak drone dari Iran dan Korea Utara untuk persenjataan.

Melansir Reuters, Kirby juga menjelaskan bahwa Iran dan Rusia dapat berbohong kepada dunia.

"Tetapi mereka tentu saja tidak dapat menyembunyikan fakta, dan faktanya adalah Teheran sekarang terlibat langsung di lapangan," jelas Kirby.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, juga mengonfirmasi bahwa personel militer Rusia di Krimea mengemudikan drone tempur Iran untuk melakukan serangan di seluruh Ukraina, termasuk serangan ibu kota Kiev.