Anggota Parlemen Ekuador Ditemukan Tewas usai Diculik

Ditemukan tergetelak di pinggir jalan

Jakarta, IDN Times - Kejaksaan Ekuador mengonfirmasi bahwa mayat yang ditemukan di pinggir jalan di Duran itu merupakan seorang anggota parlemen Ekuador, Bolivar Vera pada Jumat (8/9/2023). Ia dikabarkan diculik oleh orang tak dikenal sehari sebelum ditemukan tewas dengan tangan terikat. 

Insiden ini menambah panjang kasus pembunuhan dan kekerasan di negara Amerika Selatan itu dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, dua pejabat Ekuador, Wali Kota Manta, Agustin Intriago dan calon presiden Fernando Villavicencio telah menjadi korban pembunuhan dalam 2 bulan terakhir. 

Baca Juga: Dilanda Kemiskinan, Anak Muda Ekuador Gabung Geng Kriminal

1. Vera jadi pejabat kedua yang tewas di Duran

Jasad Vera ditemukan di padang rumput di pinggir jalan sektor Las Lojas, Duran, Provinsi Guayas pada pukul 08.00 pagi. Ketika ditemukan kondisinya sudah terikat dan bersimbah darah di bagian wajah dan dadanya.

Kepala Polisi Distrik Daule, Kolonel Gabriel Villvicencio mengatakan bahwa ketika ditemukan Vera diperkirakan tewas sejak 6-8 jam yang lalu. Polisi pun masih berada di sekitar lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti-bukti, dilansir El Universo.

Ia pun menjadi anggota parlemen kedua yang tewas dibunuh di Duran. Pada awal Agustus lalu, Kepala Perencanaan Wilayah dan Teritori Duran, Miguel Santos Burgos tewas dibunuh oleh terduga geng kriminal bersenjata. 

Santos dibunuh di dekat kantornya ketika berada di dalam taksi saat jam sibuk, bahkan di dekat kantor polisi. Peristiwa itu pun membuat seorang pengemudi taksi dan pengendara motor di dekatnya tewas tertembak. 

Baca Juga: Ekuador Pindahkan Bos Geng Pembunuh Capres Villavicencio 

2. Wali Kota Duran desak Presiden Lasso tangani kasus kekerasan

Mendengar kasus pembunuhan ini, Wali Kota Duran, Luis Chonillo mengirimkan surat kepada Presiden Ekuador, Guillermo Lasso. Ia pun mendesak Lasso untuk menyelesaikan kasus kekerasan di seluruh negeri. 

"Ini sudah cukup bahwa mereka akan terus membunuh kami dan tidak ada aksi dalam melawan ini. Kami berulang kali meminta perlindungan dan keamanan bagi seluruh pejabat negeri. Tn. Presiden berapa kasus pembunuhan lagi yang akan terjadi? Apakah ini tidak cukup untuk melihat bagaimana mereka akan membunuh kami setiap harinya?" terang Chonillo. 

Dilaporkan Expreso, ia pun mengatakan bahwa sudah ada delapan yang ditujukan kepada Chonillo. Bahkan, ia dan jajarannya sudah berulang kali mendapatkan ancaman pembunuhan. 

Chonillo selama ini menjadi selalu menggunakan rompi anti-peluru ketika pergi dan mengadakan kunjungan. Pasalnya, pada hari pertamanya bekerja sebagai wali kota, ia mendapat serangan dari orang tak dikenal. 

3. PBB sebut kemiskinan sebabkan krisis keamanan di Ekuador

Pada hari yag sama, PBB mengatakan bahwa kemiskinan adalah penyebab utama krisis keamanan di Ekuador. Perwakilan Khusus PBB, Olivier De Schutter mengungkapkan bahwa situasi di negara itu kian mencekam. 

"Kurangnya lapangan pekerjaan dan rendahnya pendidikan telah membuat pemuda mudah terjerumus ke dalam geng krminal. Geng tersebut menambah tingginya kemiskinan karena memeras pebisnis kecil, membuat sekolah tidak aktif, dan mengganggu pendidikan anak-anak," tutur De Schutter, dikutip Reuters.

Ia pun mengungkapkan bahwa hal ini mengakibatkan banyaknya warga Ekuador yang mengungsi ke negara lain. De Schutter menambahkan bahwa penyelesaian krisis keamanan ini tidak bisa diselesaikan lewat kekerasan tapi juga harus lewat pendekatan sosial. 

Pada tahun ini, 27 persen warga Ekuador berada di bawah kemiskinan dan 10,8 persen masuk dalam kemiskinan ekstrem. Jumlah penduduk miskin di area pedesaan jumlahnya meningkat drastis menjadi 46,4 persen. 

Baca Juga: 4 Bom Meledak di Ekuador dalam Waktu 24 Jam

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya