China Ajak Ilmuwan Global Teliti Sampel Sisi Jauh Bulan
Jakarta, IDN Times - China mengundang ilmuwan dari seluruh dunia untuk mengajukan permohonan studi sampel batuan bulan yang berhasil dikumpulkan oleh misi Chang'e-6. Ajakan ini disampaikan pada Kamis (27/6/2024) dalam konferensi pers yang disiarkan televisi di Beijing.
Misi Chang'e-6 mencatatkan sejarah sebagai misi pertama yang berhasil mengambil dan membawa pulang sampel langsung dari sisi jauh bulan. Keberhasilan ini menjadikan China sebagai negara pertama yang mencapai prestasi tersebut.
Dilansir dari Associated Press, misi Chang'e-6 melibatkan kerja sama internasional dengan beberapa negara dan organisasi, termasuk Pakistan, Prancis, Italia, dan Badan Antariksa Eropa. Kerja sama ini mencakup empat muatan ilmiah, termasuk satelit mikro dan detektor gas radon.
1. China ajak AS jalin kerja sama antariksa
Meskipun China menyatakan keterbukaan untuk kolaborasi antariksa dengan Amerika Serikat (AS), masih ada kendala yang signifikan.
Bian Zhigang, wakil ketua Administrasi Antariksa Nasional China (CNSA), menyoroti Amandemen Wolf sebagai penghalang utama kerja sama bilateral.
"Jika AS benar-benar ingin memulai kerja sama antariksa yang normal, saya pikir mereka harus mengambil langkah-langkah praktis untuk menghilangkan hambatan," ujar Bian, dikutip dari South China Morning Post.
Amandemen Wolf, yang disahkan pada 2011, melarang NASA menggunakan dana pemerintah untuk menjalin kerja sama antariksa langsung dengan China tanpa izin eksplisit dari Kongres AS. Meski demikian, Bian menyatakan bahwa Amandemen Wolf tidak dapat menghambat perkembangan pesat industri antariksa China.
Liu Yunfeng, kepala kerja sama internasional CNSA, menyatakan bahwa China telah menyiapkan proses aplikasi bagi ilmuwan internasional yang ingin berpartisipasi dalam penelitian.
2. Signifikansi ilmiah sampel dari sisi jauh bulan
Sampel yang dibawa pulang oleh Chang'e-6 diharapkan mengandung batuan vulkanik berusia 2,5 juta tahun dan berbagai materi lain. Jika demikian, sampel dapat menjawab pertanyaan tentang perbedaan geografis antara kedua sisi bulan. Probe Chang'e-6 diketahui mendarat di South Pole-Aitken Basin, sebuah kawah dampak yang terbentuk lebih dari 4 miliar tahun lalu.
"Struktur geologi, komposisi material, dan lingkungan kosmik awal sisi jauh bulan penuh dengan misteri," ungkap Bian Zhigang.
Sampel yang diambil diperkirakan berasal dari lapisan-lapisan berbeda di basin, yang akan memberikan informasi berharga tentang peristiwa geologi selama sejarah panjangnya.
Misi ini bertujuan mengumpulkan dua kilogram materi dari bulan. Namun, para ilmuwan China belum mengungkapkan berapa banyak sampel yang berhasil dikumpulkan atau temuan awal apapun.
"Saya khawatir hal ini belum bisa diungkapkan sampai besok, jadi saya harap semua orang bisa menunggu dengan sabar satu hari lagi", ujar Hu Hao, kepala desainer Chang'e-6.
3. Rencana eksplorasi antariksa China di masa depan
China telah mengumumkan rencana ambisius untuk eksplorasi antariksa di masa depan. Misi Chang'e-7 dan Chang'e-8 sedang dipersiapkan dengan tujuan mensurvei sumber daya di kutub selatan bulan.
Liu Yunfeng mengungkapkan bahwa enam muatan internasional telah dipilih untuk misi Chang'e-7, sementara 200 kg muatan telah disisihkan untuk misi Chang'e-8.
Selain itu, China berencana membangun stasiun penelitian bulan internasional dan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan lebih dari 10 negara untuk proyek ini.
Lebih jauh lagi, China merencanakan misi Tianwen-3 sekitar tahun 2030 untuk mengambil sampel dari Mars, serta misi eksplorasi Jupiter Tianwen-4.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan lebih banyak rekan internasional untuk memberikan kontribusi baru dalam memperluas kognisi manusia, meningkatkan kesejahteraan manusia, dan mempromosikan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia di bidang luar angkasa," tutup Bian.
