Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia. (twitter.com/ Dmitry Medvedev)

Jakarta, IDN Times - Eks Presiden Rusia Dmitry Medvedev beberapa hari lalu melayangkan ancaman terhadap Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC, atas perintah mereka untuk menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dilansir Newsweek, Jumat (24/3/2023), Medvedev mengancam akan merudal markas ICC di Den Haag, Belanda, dengan rudal hipersonik.

Sebelumnya, ICC telah mengeluarkan surat penangkapan untuk Putin atas dugaan skema mendeportasi paksa anak-anak Ukraina ke Rusia.

“Para hakim ICC melakukan hal sia-sia. Mereka mengatakan bahwa mereka berani dan bisa melawan negara nuklir terbesar tanpa membahayakan diri mereka sendiri. Ayolah, semua orang berjalan di bawah kehendak Tuhan dan rudal,” kata Medvedev.

1. Penangkapan Putin adalah tindakan salah

Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat saat liburannya di Siberia, Rusia, pada 6 Oktober 2019. (ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS)

Medvedev yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia ini menegaskan, upaya mengadili Putin di ICC bakal menimbulkan konsekuensi yang mengerikan untuk hukum internasional.

“Sangat mungkin untuk membayangkan penggunakan rudal Onyx Hipersonik yang diluncurkan dari Laut Utara ke gedung di Den Haag,” ucapnya, merujuk pada markas ICC.

Ia juga menyebut bahwa ICC sangat menyedihkan. Bahkan, ICC tidak punya kekuatan seperti layaknya NATO.

“ICC akan takut. Tidak ada yang akan merasa kasihan kepada mereka. Jadi, para hakim, coba lihat baik-baik ke langit,” tuturnya.

Medvedev merupakan eks Presiden Rusia yang menjabat pada 2008 hingga 2012. Medvedev merupakan sosok politikus yang cukup berpengaruh di Rusia.

2. ICC tidak punya pasukan kepolisian untuk menangkap Putin

Editorial Team

Tonton lebih seru di