Finlandia Bangun Pagar di Perbatasan Rusia, Blokir Pencari Suaka

17 Jul 2024, 22:55 WIB

Brahm

Polisi dan Penjaga Perbatasan Finlandia saat berpatroli di perbatasan negara. (twitter.com/L_S_poliisi)

Intinya sih...

Presiden Finlandia meresmikan UU untuk mengusir migran ilegal di perbatasan Rusia, tidak menerima pencari suaka secara ilegal.
Hubungan Finlandia-Rusia memanas imbas masuknya migran ilegal dari teritori Rusia, dugaan aksi sebagai serangan hybrid Moskow.
Kerja sama Finlandia, AS, dan Kanada dalam menciptakan kapal pemecah es untuk melawan rencana Rusia-China di area kutub.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Finlandia, Alexander Stubb meresmikan Undang-Undang (UU) kontroversial untuk mengusir migran di perbatasan Rusia pada Selasa (16/7/2024). Bahkan, Helsinki juga tidak lagi menerima pencari suaka yang masuk secara ilegal ke negaranya.

Hubungan Finlandia-Rusia terus memanas dalam beberapa bulan terakhir imbas masuknya migran ilegal asal Timur Tengah dari teritori Rusia. Helsinki menduga aksi ini menjadi bagian dari serangan hybrid Moskow, seperti yang dilakukan di perbatasan Polandia-Belarus.

1. Diklaim akan melindungi keamanan nasional Finlandia

Stubb mengatakan bahwa hukum deportasi ini akan resmi diterapkan di perbatasan Finlandia-Rusia pada 22 Juli. Hukum ini memperbolehkan aparat menolak pencari suaka dengan kondisi tertentu.

"RUU untuk menangkal pengrusakan konstitusi dan ini penting bagi keamanan nasional Finlandia akhirnya telah ditetapkan. Saya paham tensi yang terasosiasi dengan hukum ini," tutur Stubb melalui akun Instagram-nya, dikutip YLE.

"Hukum ini nantinya akan diimplementasikan berdasarkan keputusan ini. Sebagai kebijakan darurat, pemerintah dan presiden harus bersama-sama menilai ketika persyaratan dari implementasi tersebut memang diperlukan," tambahnya.

Selama ini, pemerintah menganggap RUU tersebut sangat diperlukan untuk menangkal ancaman serangan hybrid Rusia yang memanfaatkan sekelompok migran ilegal untuk diarahkan ke perbatasan Finlandia.

2. Pembangunan pagar perbatasan Rusia sudah sesuai jadwal

Polisi dan penjaga perbatasan Finlandia. (twitter.com/rajavartijat)

Kepala Proyek Pagar Perbatasan Finlandia-Rusia, Erkki Matilainen mengatakan bahwa pembangunan pagar di perbatasan timur sudah berjalan sesuai dengan jadwal. Ia menyebut pohon sudah dibersihkan di sepanjang 45 km perbatasan tenggara Finlandia.

"Tahun ini, konstruksi pagar perbatasan akan dimulai dari delapan area. Banyak pekerjaan sudah disiapkan, termasuk dengan berkonsultasi dengan ratusan pemilik lahan di area yang terdampak proyek," terangnya.

"Terdapat kesepahaman bersama dari para pemilik lahan di perbatasan dengan Rusia. Selain itu masih ada pembukaan tender suplai material, listrik, dan koneksi telekomunikasi di perbatasan," sambungnya.

Pada tahun ini, area selebar 25 meter di sepanjang 120 km perbatasan akan dibersihkan untuk memfasilitas pembangunan pusat kontrol perbatasan. Ia menyebut amandemen di perbatasan Finlandia tidak akan mempengaruhi proyeknya.

3. Finlandia, AS, dan Kanada produksi kapal pemecah es

ilustrasi Kapal tanker Rusia. (unsplash.com/naletu)

Pekan lalu, Finlandia, Amerika Serikat (AS), dan Kanada sudah membentuk konsorsium untuk menciptakan kapal pemecah es. Kerja sama ini untuk meningkatkan produksi kapal dalam melawan rencana Rusia-China di area kutub.

"Tanpa kerja sama dan arahan, kami berisiko tertinggal dari pesaing kami yang dapat mengambil keuntungan dalam teknologi khusus pada area geografis penting. Ini juga membuat mereka jadi penyuplai kapal pemecah es," ungkapnya.

Pejabat AS enggan mengatakan jadwal pasti pembuatan kapal pemecah es tersebut di bawah kerja sama itu. Namun, AS saat ini hanya memiliki dua kapal pemecah es yang sudah usang.

"Kami ingin meningkatkan produksi hingga berlipat dari jumlah yang sudah diproduksi saat ini sesegera mungkin," sambungnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.