Rusia Pindahkan Tentara dari Perbatasan Finlandia ke Ukraina

- Rusia memindahkan mayoritas tentaranya dari perbatasan Finlandia ke Ukraina untuk kepentingan perangnya.
- Pangkalan militer Rusia di sekitar perbatasan Finlandia hampir kosong, dengan 80% tentara dan peralatan tempur sudah diterjunkan ke Ukraina.
- Gubenur Kharkiv mengklaim pasukan Rusia berhasil memukul mundur Ukraina di Vovchansk, sementara ATESH menyebut militer Rusia sedang mempersiapkan pencegahan ancaman pendaratan tentara Ukraina di Krimea.
Jakarta, IDN Times - Badan Intelijen Finlandia mengungkapkan bahwa Rusia sudah memindahkan mayoritas tentaranya dari perbatasan Finlandia pada Rabu (19/6/2024). Tentara tersebut diduga dikirimkan ke perbatasan Ukraina untuk kepentingan perangnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia disebut sudah menambah pasukan di perbatasan Finlandia menyusul masuknya ke dalam NATO. Moskow pun mengecam rencana latihan militer NATO di Finlandia yang diklaim dapat memicu insiden di perbatasan.
1. Sebanyak 80 persen tentara sudah diterjunkan ke Ukraina

Berdasarkan publikasi YLE, Badan Intelijen Finlandia menemukan bahwa pangkalan militer Rusia di sekitar perbatasan Finlandia hampir semuanya kosong. Diperkirakan sebanyak 80 persen tentara dan peralatan tempur sudah diterjunkan ke Ukraina.
Pihak intelijen mengatakan berdasarkan analisis citra satelit bahwa sejumlah pangkalan militer kosong tanpa adanya kesibukan seperti biasanya. Sementara itu, hanya pangkalan militer di Moskow Oblast yang dipenuhi oleh tentara dan peralatan tempur.
Dalam analisis ini diketahui pasukan Angkatan Darat Rusia sudah mengirimkan sebagian besar persenjataannya untuk kepentingan serangan ofensif-nya di Ukraina.
Selain itu, jumlah tentara yang ditempatkan di sekitar perbatsan Finlandia mengalami fluktuasi dan sempat naik setelah mobilisasi. Saat ini, semua tentara kontrak diperkirakan sudah diterjunkan untuk bertugas di Ukraina.
2. Rusia klaim berhasil memukul mundur Ukraina di Kharkiv

Gubenur Kharkiv di bawah Rusia, Vitaly Ganchev mengklaim bahwa pasukan Rusia berhasil memukul mundur Ukraina dalam serangan balasan terakhir di Vovchansk. Ia sebelumnya mengatakan pasukan Rusia berhasil mengambilalih sebagian desa di Kharkiv.
"Terdapat peperangan yang masih berlangsung di Kharkiv. Pertempuran paling sengit berada di Vovchansk dan dekat Lyptsy," ungkapnya, dikutip Reuters.
"Musuh (Ukraina) sudah mengirimkan pasukan cadangan dan mencoba melakukan serangan balasan, tapi masih terkendala respons keras dari tentara kami," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sudah mengatakan, pasukannya sedikit demi sedikit mampu memukul mundur pasukan Rusia dari zona peperangan. Sejumlah petinggi militer memprediksi Rusia terus mencoba menekan sebelum kedatangan pesawat F-16 buatan Amerika Serikat (AS).
3. ATESH sebut Rusia persiapkan potensi pendaratan tentara Ukraina di Krimea

Pada saat yang sama, ATESH (Partisan di wilayah dudukan Rusia di Ukraina) menyebut bahwa militer Rusia sedang mempersiapkan pencegahan ancaman pendaratan tentara Ukraina di Krimea.
"Rusia sudah mempersiapkan pendaratan tentara Ukraina di Krimea. Kami menemukan titik penembakan baru dan jumlahnya terus meningkat signifikan. Semua posisi lama sudah dimodernisasi dan diperkuat," terangnya, dikutip Ukrinform.
"Berdasarkan pemantauan kami, militer Rusia sedang mempersiapkan skenario terburuk dalam pertempuran di Ukraina," tambahnya.
Selain itu, militer Rusia juga sedang melakukan pembangunan benteng dan mendiskusikan potensi penggunaan pesawat tempur modern F-16 dan misil di sekitar semenanjung Krimea.