Sudah Sepuh, Mantan Presiden AS Ini Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
Texas, IDN Times - Seorang perempuan bernama Roslyn Corrigan mengklaim bahwa mantan Presiden Amerika Serikat, George HW Bush telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.
Corrigan, yang saat itu berusia 16 tahun, berkata kepada Time bahwa ayah dari George W. Bush tersebut memegang pantatnya dan kemudian meremasnya saat melakukan sebuah sesi foto.
Ia mengaku kebingungan dan takut.
Corrigan bercerita bahwa kala itu Bush, berusia 79 tahun, melakukan pelecehan seksual kepadanya di sebuah acara di kantor CIA di Texas pada November 2003. Ayah Corrigan bekerja di sana sehingga ia mendapatkan kesempatan bertemu Bush ketika presiden Amerika Serikat ke-41 itu berkunjung.
Bagi Corrigan saat itu, bertemu dengan seorang mantan presiden Amerika Serikat adalah sesuatu yang ia nantikan. Pasalnya, ia bermimpi untuk masuk ke dunia politik suatu hari nanti. Rupanya, pertemuan itu justru menyisakan pengalaman pahit baginya.
Corrigan bukan perempuan pertama yang mengaku Bush melakukan pelecehan seksual. Sejak 24 Oktober lalu, ada lima perempuan lainnya yang mengklaim hal yang sama: memegang dan meremas pantat mereka tanpa izin.
"Begitu foto itu diambil dalam hitungan satu-dua-tiga ia langsung menurunkan tangannya dari pinggang ke arah pantatku dan meremasnya. Kejadian itulah yang menjelaskan mengapa di foto itu mulutku terbuka lebar. Aku berpikir, Ya Tuhan, apa yang baru saja terjadi?"
"Reaksi pertamaku adalah sangat ketakutan. Aku benar-benar bingung. Hal pertama yang kulakukan adalah melihat ibuku dan. Sementara Bush masih berdiri di sana, aku tak berkata apapun. Apa yang seorang remaja katakan kepada mantan presiden Amerika Serikat? Apakah aku harus memintanya agar tak menyentuhku seperti itu?"
Ibu Corrigan sendiri mengaku bahwa putrinya menceritakan kejadian tersebut. Meski sangat kecewa, tapi ia juga tak bisa melakukan apapun. "Aku sangat geram, dia sangat geram, dia sangat marah. Namun, kamu tahu, itu adalah presiden. Apa yang bisa kamu lakukan? Dan pekerjaan suamimu bisa terancam. Maksudku, kamu harusnya selalu buka suara. Tapi kami tak melakukannya waktu itu."