Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil I Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi bahas kerja sama pendidikan Indonesia-Malaysia. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)
Wakil I Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi bahas kerja sama pendidikan Indonesia-Malaysia. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Intinya sih...

  • UniKL tandatangani LoI dengan Pemprov DKI Jakarta dan Sumbar
  • Komitmen bersama Indonesia-Malaysia untuk mempererat pendidikan teknikal dan vokasional, serta merangsang pertumbuhan sosio-ekonomi kedua negara.
  • UniKL berharap menarik 1.000 hingga 1.500 pelamar dari Indonesia setiap tahunnya, sejalan dengan kebijakan Malaysia dalam mengekspor pendidikan dan mendorong mobilitas akademis regional ASEAN.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Indonesia dan Malaysia terus mempererat hubungan kerja sama, utamanya di bidang pendidikan. Pada Senin (21/4/2025), Wakil I Perdana Menteri Malaysia, Dato' Seri Ahmad Zahid Hamidi menyaksikan penandatanganan Letter of Intent (LOI) antara Universiti Kuala Lumpur (UniKL) dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Sumatera Barat.

Penandatanganan tersebut menekankan komitmen bersama Indonesia dan Malaysia untuk mempererat pendidikan teknikal dan vokasional (TVET). Diharapkan, kerja sama ini dapat merangsang pertumbuhan sosio-ekonomi kedua negara.

“LOI UniKL dengan DKI Jakarta berfokus pada pengembangan program TVET di bidang penelitian bersama, mobilitas mahasiswa, hubungan industri, dukungan teknis, dan transfer kredit,” ujar Ahmad, di Jakarta.

1. Indonesia-Malaysia sepakat lahirkan tenaga kerja terampil

Wakil I Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi bahas kerja sama pendidikan Indonesia-Malaysia. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Kesepakatan ini mencerminkan dedikasi Malaysia dan Indonesia dalam melahirkan tenaga kerja mahir yang siap menghadapi tantangan global yang menggabungkan kecemerlangan akademik dan nilai budaya ke arah pembangunan mampan.

“Inisiatif ini sejalan dengan tujuan Jakarta untuk membangun tenaga kerja terampil dalam pengembangan infrastruktur, perencanaan kota, dan administrasi publik yang sejalan dengan visi Jakarta sebagai pusat ekonomi global,” ucap Ahmad.

Sementara untuk Sumatera Barat, akan difokuskan pada upaya TVET yang menggabungkan prinsip-prinsip Islam dan warisan budaya Minangkabau dalam pelatihan kejuruan. Tujuannya untuk memberdayakan kelompok Hafiz A.l-Quran dengan keahlian teknis dan terampil berwirausaha.

2. Diharapkan menarik minat ribuan pelajar Indonesia

ilustrasi Menara Kembar Petronas, Malaysia (pexels.com/Zukiman Mohamad)

UniKL berharap, lewat pendekatan ini sebanyak 1.000 hingga 1.500 pelamar dari Indonesia setiap tahunnya tertarik. Upaya ini sejalan dengan kebijakan Malaysia dalam mengekspor pendidikan dan mendorong mobilitas akademis regional ASEAN.

“Saya juga melihat inisiatif ini tidak hanya mendukung tujuan pendidikan Malaysia dan Indonesia, tetapi juga membantu membangun tenaga kerja yang lebih kuat, sangat terampil, dan siap menghadapi masa depan. Ini menyoroti peran UniKL sebagai pemimpin regional di bidang TVET dan pentingnya kerja sama internasional dalam memajukan pendidikan dan pertumbuhan ekonomi di seluruh ASEAN,” tegas Ahmad Zahid.

3. Ribuan mahasiswa Indonesia belajar di Malaysia

Ilustrasi bendera Malaysia. (dok. Pixabay/Engin Akyurt)

Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia mencatat sebanyak 11.455 mahasiswa Indonesia pada 2024, menempuh pendidikan tinggi di Malaysia. Selain itu, data EMGS juga mencatat adanya peningkatan 28 persen pendaftaran mahasiswa baru Indonesia ke Malaysia pada 2024 dibandingkan 2023.

Ia berharap LoI ini akan membuka lebih banyak kesempatan bagi perguruan tinggi Malaysia untuk menerima mahasiswa dari berbagai provinsi di Indonesia, termasuk Sumatera Barat.

“Saya berharap melalui tiga LOI yang ditandatangani selama kunjungan kerja ke Indonesia ini, kita dapat memperluas mobilitas akademis antara Malaysia dan Indonesia, bahkan mendukung pengembangan sumber daya manusia berketerampilan tinggi yang siap menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0,” seru Ahmad.

Sebagai ketua ASEAN tahun ini, Ahmad mengatakan, Malaysia akan terus menunjukkan kepemimpinan proaktif dalam mendorong integrasi pendidikan regional, memperkuat jaringan lembaga TVET. Ia ingin memberdayakan pemuda ASEAN dengan pengetahuan dan keterampilan.

Editorial Team