Perkuat SDM Vokasi, Pemprov DKI Jakarta Kolaborasi dengan Malaysia

- Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Malaysia untuk memperkuat SDM vokasi
- Kegiatan kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dan Universitas Kuala Lumpur (UniKL) bertujuan mendukung visi Indonesia Emas 2045
Jakarta, IDN Times - Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan Malaysia untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) di bidang vokasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali, secara resmi membuka Seminar Technical Vocational Education and Training (TVET) yang bertajuk “TVET Leader Dialogue 2025: Cross Country Synergy for the Future of Vocational Education” di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta Pusat, pada Senin (21/4/2025). Seminar ini diikuti oleh 150 kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Jakarta.
Kegiatan ini adalah kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan Universitas Kuala Lumpur (UniKL), Malaysia, guna mendukung visi Indonesia Emas 2045 untuk menjadi negara maju dengan pendapatan tinggi dan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar kelima di dunia.
1. Sekda tegaskan pentingnya pengembangan SDM

Marullah menegaskan pentingnya pengembangan SDM sebagai kunci untuk bersaing di kancah dunia. Ia mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan bonus demografi 2030.
“Saya mengapresiasi kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dan UniKL dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasional. Kerja sama internasional seperti ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan vokasi, memperkuat kompetensi SDM, memperluas ilmu pengetahuan, serta membuka pasar kerja hingga tingkat global,” kata Marullah, dikutip dari keterangan pers, Senin (21/4/2025).
2. Kunci revitalisasi pendidikan vokasi di Jakarta

Ia menilai, Jakarta membutuhkan mitra internasional dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasional. Marullah juga menekankan pentingnya perubahan paradigma pendidikan, dari sekadar mencetak lulusan, menjadi penyedia SDM yang siap memenuhi kebutuhan pasar kerja, termasuk budaya kerja dan kompetensi yang relevan di tingkat internasional.
"Salah satu poin penting dalam revitalisasi pendidikan vokasi adalah meningkatkan keterlibatan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), mulai dari penyusunan standar kompetensi, kurikulum, penyediaan tempat magang, hingga pelatihan,” kata dia.
3. Lewat Perpres, pendidikan dan pelatihan vokasi diperkuat

Marullah mengatakan, saat ini Pemerintah Indonesia menetapkan prioritas tinggi bagi penguatan pendidikan dan pelatihan vokasi melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.
“Dengan kolaborasi berbagai pihak, termasuk UniKL, kita dapat menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri. Saya berharap kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi kedua pihak, tetapi juga berkelanjutan,” ucap dia.