Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
salah satu sekolah UNRWA yang menjadi tempat pengungsian.(twitter.com/ United Nations)

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 73 ribu warga Palestina yang berada di sepanjang wilayah timur perbatasan Israel meninggalkan rumah. Mereka berlindung di sekolah-sekolah sejak konflik Hamas-Israel meletus pada Sabtu (7/10/2023).

Juru Bicara Misi PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Adnan Abu Hasna, mengatakan bahwa orang-orang mulai berdatangan dari seluruh Jalur Gaza karena wilayah tersebut mengalami serangan udara

“Warga telah mengungsi di 64 sekolah, dan masih banyak lagi yang datang, karena mereka yakin sekolah tersebut adalah tempat teraman di Jalur Gaza karena berafiliasi dengan PBB,” kata Abu Hasna, dikutip Al Jazeera.

1. Bukan pertama kalinya warga Palestina mengungsi ke fasilitas UNRWA

Setelah serangan mendadak Hamas, keluarga-keluarga di Gaza mengungsi ke sekolahan yang dikelola UNRWA.

Abu Hasna mengatakan, di sekolah dan lembaga PBB lainnya di Gaza, warga Palestina akan mendapat layanan kesehatan, gizi, dan psikologis.

“Beberapa lansia merupakan kasus medis yang memerlukan tindak lanjut mengingat ketegangan yang terjadi saat ini, dan anak-anak membutuhkan konselor psikologis dan sosial untuk mengatasi tahap sulit yang telah mereka lalui,” ujarnya.

Peristiwa ini bukanlah pertama kalinya warga Palestina mengungsi di sekolah-sekolah UNRWA selama serangan Israel. Beberapa tahun terkahir, warga Gaza juga mencari perlindungan di fasilitas tersebut di tengah pemboman dan serangan lainnya.

2. Persediaan makanan yang semakin menipis

Editorial Team

Tonton lebih seru di