Israel Tidak Mau Angkat Kaki dari Gaza, Lebanon, dan Suriah

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan bahwa militer akan tetap berada di zona penyangga Gaza, Lebanon, dan Suriah tanpa batas waktu. Pernyataan tersebut disampaikan setelah pertemuan dengan komandan militer pada Rabu (16/4/2025).
Hamas bersikeras pasukan Israel harus menarik diri sepenuhnya dari Gaza sebagai syarat gencatan senjata permanen. Sementara itu, lebih dari 400 ribu warga Palestina terpaksa mengungsi sejak pertempuran dimulai kembali pada 18 Maret 2025.
1. Kehadiran militer Israel di tiga wilayah
Pasukan Israel telah menguasai sekitar 20 persen wilayah Gaza selatan, termasuk kota perbatasan Rafah. Mereka juga menduduki koridor luas di area Netzarim tengah dan memperluas zona penyangga di sekitar perbatasan hingga ratusan meter ke pedalaman.
Di Lebanon selatan, kehadiran Israel menghambat penempatan tentara Lebanon sesuai kesepakatan gencatan senjata. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan dua serangan drone Israel telah menewaskan dua orang pada Rabu (16/4/2025).
Israel juga mendirikan beberapa pos militer di wilayah Suriah, termasuk di puncak Gunung Hermon. Pemerintah Israel menolak menarik diri dari wilayah yang sudah dikuasainya di Suriah.
"Tidak seperti di masa lalu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak mengosongkan area yang telah dibersihkan dan dikuasai. IDF akan tetap berada di zona keamanan sebagai penyangga antara musuh dan komunitas kami dalam situasi sementara atau permanen di Gaza, seperti halnya di Lebanon dan Suriah," kata Katz, dilansir Al Jazeera.