Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel dikuburkan di tanah kosong di sekitar jalanan di Jabalia, Gaza pada 9 Desember 2023. (ANTARA/Anadolu/Fadi Alwhidi/pri)

Jakarta, IDN Times - Jalanan di Gaza telah berubah menjadi kuburan terbuka karena banyak keluarga yang memilih untuk langsung menguburkan jenazah kerabat mereka di sana. Mereka yang dimakamkan di kuburan massal darurat itu, adalah korban yang tewas akibat serangan udara Israel. 

Dilansir Anadolu, Sabtu (16/12/2023), akses ke pemakaman utama tertutup akibat agresi berkepanjangan memaksa penguburan dilakukan di kuburan massal darurat.

Sejumlah warga Palestina yang diwawancarai oleh Anadolu mengatakan kuburan-kuburan tersebut hanya sebagai pemakaman sementara, sampai gencatan senjata kemanusiaan diumumkan atau permusuhan berhenti. Jenazah nantinya akan dipindahkan ke pemakaman resmi di kota-kota di Gaza.

1. Setidaknya ada 120 kuburan massal darurat

Kepala Observatorium Euro-Mediterania untuk HAM, Rami Abdu, mengatakan timnya telah mendokumentasikan lebih dari 120 kuburan massal darurat di wilayah Jalur Gaza untuk menguburkan korban perang Israel yang sedang berlangsung.

“Orang-orang di Jalur Gaza terpaksa membuat kuburan massal darurat di lingkungan perumahan, halaman rumah, jalan-jalan, balai nikah, dan stadion olahraga, mengingat sulitnya mengakses pemakaman utama yang sudah ada,” ujar Abdu kepada Anadolu.

Abdu menjelaskan banyak keluarga yang memilih opsi ini karena tidak mungkin mencapai pemakaman utama. "Karena penutupan jalan, kerusakan infrastruktur, dan operasi serangan yang sedang berlangsung.”

2. Langkah menguburkan korban tewas diambil karena RS penuh sesak

Editorial Team

Tonton lebih seru di