Tentara Israel Sandera 4.420 Warga Palestina sejak Perang

Jakarta, IDN Times - Tentara Israel menyandera 4.420 warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak 7 Oktober. Jumlah tersebut itu tidak termasuk mereka yang ditangkap di Jalur Gaza.
Hal itu disampaikan kelompok-kelompok yang mengurusi tahanan Palestina, Otoritas Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina, dan Masyarakat Tahanan Palestina pada Jumat (15/12/2023).
Dalam pernyataan bersama yang dilansir kantor berita ANTARA dari Anadolu, otorotas itu mengatakan pihak berwenang Israel telah menangkap 16 warga Jumat pagi. Dengan demikian, jumlah tahanan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem, menjadi sekitar 4.420 orang sejak 7 Oktober".
1. Korban tewas warga Palestina 18 ribu orang

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan bahwa total 18 ribu orang kini telah tewas di Jalur Gaza sejak serangan Israel pada 7 Oktober lalu. Selain itu, 51.300 orang juga telah terluka dan mayoritas korban tewas serta luka adalah anak-anak dan perempuan.
“Ribuan orang juga masih hilang di Gaza. Pengeboman dari udara, laut, dan darat oleh Israel masih terus berlanjut di seluruh Gaza. Kamp pengungsi di Jabalia, Nuseirat dan Khan Younis juga jadi sasaran,” sebut Kemenkes Palestina, dilansir Al Jazeera.
2. Israel enggan gencatan senjata

Situasi di Tepi Barat semakin memanas akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober.
Israel menyatakan akan terus melanjutkan perang di Jalur Gaza dengan atau tanpa dukungan internasional. Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan gencatan senjata hanya akan menguntungkan Hamas.
“Gencatan senjata pada tahap saat ini adalah hadiah bagi organisasi Hamas, dan akan memungkinkan mereka kembali bangkit dan mengancam penduduk Israel,” kata Cohen, dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Australia Tim Watts di Yerusalem Barat, pada Rabu (13/12/2023).
3. Jokowi harap perang Israel-Palestina tak meluas ke Timur Tengah

Sementara itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo berharap perang Israel-Palestina tak meluas ke negara Timur Tengah. Sebab, negara Timur Tengah banyak yang menjadi produsen bahan bakar minyak. Bila mereka terlibat, harga bahan bakar minyak terjadi kenaikan dan kelangkaan.
"Nanti kalau perang di Gaza tidak cepat-cepat selesai, apalagi nanti melibatkan Lebanon, karena di situ ada Hizbullah, dengan Yaman di situ ada Houthi, Suriah ada ISIS perang, ditambah dengan Iran. Bapak, ibu bisa bayangkan, perang bisa membesar itu yang tidak kita harapkan," kata Jokowi Rabu (13/12/2023).