Ketua ICRC: Perang di Jalur Gaza Tunjukkan Kegagalan Moral Dunia

Jakarta, IDN Times - Ketua Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyebut konflik di Gaza sebagai kegagalan moral komunitas internasional. Ia juga mendesak Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan baru untuk menghentikan pertempuran.
“Saya telah berbicara tentang kegagalan moral, karena setiap hari hal ini terus berlanjut adalah hari di mana komunitas internasional belum terbukti mampu mengakhiri penderitaan yang begitu besar dan ini akan berdampak pada generasi tidak hanya di Gaza,” kata Presiden ICRC, Mirjana Spoljaric, pada Selasa (19/12/2023) dikutip Reuters.
“Tidak ada apa pun tanpa kesepakatan kedua belah pihak, jadi kami mendesak mereka untuk terus bernegosiasi,” tambahnya, mengacu pada pembebasan sandera Israel yang dibawa ke Gaza oleh Hamas pada 7 Oktober.
1. ICRC dikritik karena tidak dapat membantu membebaskan lebih banyak sandera
Selama seminggu gencatan senjata pada akhir November, 110 sandera Israel di Gaza berhasil dibebaskan dengan imbalan 240 perempuan dan remaja Palestina yang ditahan di penjara Israel. Pada 1 Desember, pertempuran sengit kembali terjadi, dan beberapa sandera yang tersisa dilaporkan tewas secara in-abstia oleh otoritas Israel.
Meskipun ICRC memfasilitasi pembebasan sandera selama gencatan senjata, kelompok tersebut telah dikritik oleh beberapa warga Israel karena dianggap tidak berbuat lebih banyak untuk membebaskan sandera lainnya atau memberikan mereka perawatan medis kepada mereka. Beberapa pengguna media sosial bahkan menyamakan kelompok tersebut seperti layanan taksi yang menjemput sandera dari Gaza.
“Anda tidak bisa pergi ke sana dan membawa sandera keluar begitu saja,” ujar Spoljaric. seraya menambahkan bahwa analogi apa pun dengan Uber atau taksi itu tidak dapat diterima dan keterlaluan.