Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Korsel Protes Serangan 130 Peluru Artileri, Korut Gak Respons

Pimpinan tertinggi Korea Utara Kim Jong Un (ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha)
Pimpinan tertinggi Korea Utara Kim Jong Un (ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha)

Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) dilaporkan telah menembakkan sekitar 130 peluru artileri ke laut lepas pantai timur dan barat pada Senin (5/12/2022) kemarin. Militer Korsel lantas mengirim beberapa komunikasi peringatan ke Korut atas penembakkan artileri tersebut.

Usai mengirim komunikasi peringatan, Seoul mengakui tidak mendapat respons dari Pyongyang.

“Korut melakukan peningkatan jumlah kegiatan militer, termasuk peluncuran rudal dan latihan oleh pesawat tempur dan unit artileri,” ujar militer Korsel.

1. Beberapa peluru mendarat di zona perbatasan

Perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. (Wikipedia.org/Driedprawns)
Perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. (Wikipedia.org/Driedprawns)

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (6/12/2022), militer Korsel meyakini beberapa peluru mendarat di zona dekat perbatasan Korsel-Korut.

“Ini merupakan pelanggaran terhadap perjanjian antar Korea pada 2018, yang dirancang untuk mengurangi ketegangan,” sebut militer Korsel.

Perjanjian Militer Komprehensif 2018 atau CMA adalah kesepakatan substantif yang dihasilkan lewat pertemuan antara Pemimpin Korut Kim Jong-un dan presiden Korsel kala itu, Moon Jae In.

2. Militer Korsel latihan militer dekat perbatasan

Salah satu pos penjagaan milik Militer Korea Selatan di Perbatasan DMZ Korsel-Korut. twitter.com/DavidWilding271
Salah satu pos penjagaan milik Militer Korea Selatan di Perbatasan DMZ Korsel-Korut. twitter.com/DavidWilding271

Hal ini diungkapkan oleh militer Korea Selatan (Korsel) dalam latihan militer terbaru mereka di dekat perbatasan kedua negara.

3. Sudah lama Korut tak berbicara dengan Korsel

Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un ketika bertemu Presiden Korsel Moon Jae-In (ANTARA FOTO/The Presidential Blue House/Handout via REUTERS)
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un ketika bertemu Presiden Korsel Moon Jae-In (ANTARA FOTO/The Presidential Blue House/Handout via REUTERS)

Namun, pembicaraan dan hubungan yang cukup cair di masa pemerintahan Moon Jae-in kini seolah membeku kembali.

Korut malah meningkatkan serangannya, terutama di perbatasan dan membuat Korsel menuduh negara komunis tersebut berulang kali melanggar perjanjian tahun 2018. Tahun ini juga, Korut kembali menguji rudal balistik antarbenua atau ICBM jarak jauh untuk pertama kalinya sejak 2017.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us