Jakarta, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Chile pada Kamis (13/6/2024) menyebabkan ribuan rumah rusak, listrik padam, jalan terendam banjir, serta tanah longsor di beberapa kawasan pemukiman.
Dilansir DW, layanan tanggap bencana Senapred melaporkan bahwa satu orang meninggal akibat tertimpa tiang lampu yang jatuh di kota selatan Linares. Pihaknya menambahkan bahwa hujan lebat berdampak pada sekitar 3.300 orang.
Badai telah membasahi wilayah tengah dan selatan Chile sepanjang pekan ini, menyebabkan orang-orang terpaksa mengungsi dan sekolah-sekolah ditutup. Lebih dari dua ribu rumah dilaporkan rusak dan 60 ribu rumah mengalami pemadaman listrik.
Sebelum datangnya badai, wilayah tengah Chile telah berjuang melawan kekeringan parah selama 15 tahun.
“Kami membutuhkan perahu untuk mengeluarkan orang-orang,” kata seorang warga di salah satu kota yang terdampak, Curanilahue, kepada televisi nasional
Dilansir Associated Press, pihak berwenang pada Kamis menyatakan "zona bencana" di sebagian besar wilayah negara tersebut, termasuk ibu kota Santiago dan tujuh provinsi lainnya.
Di wilayah Bio Bio yang terdampak parah di selatan Santiago, tanah longsor menghancurkan puluhan rumah yang telah dievakuasi beberapa jam sebelumnya. Di kota wisata Viña del Mar, banjir memaksa sekitar 150 orang mengungsi.
“Kota ini sedang bertahan, tetapi kami menyerukan tanggung jawab,” kata Gubernur Wilayah Metropolitan Santiago sambil mendesak warga untuk tetap berada di dalam rumah.
Sebagai langkah pencegahan, Kementerian Pendidikan juga memerintahkan penangguhan kegiatan belajar mengajar di tujuh dari 16 wilayah Chile, termasuk ibu kota, hingga akhir pekan.
Chile termasuk negara yang rentan terhadap bencana alam. Negara ini memiliki garis pantai sepanjang 84 ribu kilometer, lebih dari 1.250 sungai, dan topografi yang bergelombang, di mana hanya 20 persen wilayahnya berupa dataran datar.