Ledakan Bom di Masjid Nigeria Menewaskan 7 Orang

Ledakan terjadi di masjid kawasan Pasar Gamboru, Maiduguri, Nigeria timur laut, pada Rabu (24/12/2025) sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Insiden itu berlangsung tepat saat jamaah melaksanakan salat Maghrib. Saksi mata melaporkan terdengar dentuman keras diikuti asap tebal yang menyelimuti area pasar.

Kepolisian Negara Bagian Borno mengonfirmasi peristiwa tersebut dan menurunkan tim penjinak bahan peledak ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.

“Kami bisa mengonfirmasi adanya ledakan,” ujar juru bicara Kepolisian Borno, Nahum Daso, dilansir BBC.

Beberapa saksi menduga ledakan disebabkan bom yang diletakkan di dalam masjid dan meledak di tengah salat, sementara sebagian lainnya mengaitkan peristiwa itu dengan serangan bom bunuh diri. Pihak berwenang masih menyelidiki sumber dan motif ledakan.

Ledakan di masjid tersebut menelan sedikitnya tujuh korban jiwa, menurut pemimpin milisi anti-Islamis Babakura Kolo. Sementara itu, pemimpin masjid, Malam Abuna Yusuf, menyebut jumlah korban meninggal mencapai delapan orang.

Jumlah pasti korban luka belum dapat dipastikan, namun puluhan orang dilaporkan tengah menjalani perawatan di rumah sakit setempat.

“Saya melihat banyak korban dibawa untuk perawatan medis,” ujar seorang saksi mata, Isa Musa Yusha’u, dilansir Al Jazeera.

Rekaman video amatir yang beredar menunjukkan suasana pascaledakan dengan korban berlumuran darah dan beberapa jenazah ditutup kain. Polisi setempat juga menemukan bagian rompi bunuh diri yang diduga terkait dengan insiden tersebut.

Kota Maiduguri dikenal sebagai pusat pemberontakan kelompok militan Boko Haram sejak 2009. Kelompok tersebut kerap menargetkan lokasi ramai seperti masjid dan pasar melalui serangan bom bunuh diri atau perangkat peledak rakitan (IED). Meski operasi militer terus dilakukan, Boko Haram dan afiliasinya, Islamic State West Africa Province (ISWAP), masih melakukan serangan sporadis di wilayah timur laut Nigeria.

Ledakan yang terjadi di masjid kawasan Pasar Gamboru pada Rabu (24/12/2025) menjadi insiden kekerasan terbaru di wilayah itu, menjelang perayaan Malam Natal. Hingga kini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.