Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kereta. (Unsplash.com/Andrey Kremkov)
Ilustrasi kereta. (Unsplash.com/Andrey Kremkov)

Jakarta, IDN Times - GDL, serikat masinis kereta api Jerman mengakhiri mogok kerja lebih awal dari yang direncanakan untuk berlangsung hingga 29 Januari malam. Pengumuman itu disampaikan GDL dan operator kereta api Deutsche Bahn (DB) setelah sepakat melanjutkan negosiasi pada Sabtu (27/1/2024).

Mogok kerja ini mulai dilakukan pada 24 Januari sebagai aksi protes atas perselisihan terkait jam kerja dan gaji. Aksi mogok tersebut merupakan yang keempat kalinya dan yang terpanjang dalam perselisihan itu. 

1. Negosiasi akan dilakukan selama lima minggu

Dilansir Reuters, GDL mengatakan mereka akan mengakhiri pemogokan untuk angkutan barang pada Minggu jam 6 sore. Angkutan penumpang akan kembali beroperasi pada Senin jam 2 pagi.

"Negosiasi akhirnya kembali ke jalurnya. Pelanggan kami memiliki keamanan perencanaan dan karyawan kami memiliki prospek kenaikan gaji lebih awal," kata Martin Seiler, direktur sumber daya manusia DB.

Kedua pihak telah sepakat untuk bernegosiasi secara pribadi selama lima minggu ke depan dan tidak akan ada pemogokan hingga setidaknya tanggal 3 Maret. Pembicaraan tidak akan diungkap ke publik sampai tercapai kesepakatan.

“Semua permasalahan dibahas dalam suasana yang konstruktif dan dibentuk menjadi peta jalan untuk perundingan akhir,” ujar Seiler.

2. Pekerja meminta jam kerja menjadi 35 jam seminggu

Ilustrasi kereta. (Unsplash.com/Ankush Minda)

Salah satu tuntutan utama GDL adalah pengurangan jam kerja dari 38 jam menjadi 35 jam seminggu, dengan tetap mempertahankan gaji penuh bagi anggota staf.

Permintaan itu ditolak DB karena dianggap terlalu mahal dan perlu mempekerjakan 10 persen lebih banyak pekerja untuk mengisi kesenjangan tersebut. Hal ini terjadi saat analis industri memperingatkan akan kekurangan tenaga kerja terampil.

“Kesediaan DB untuk menegosiasikan pengurangan jam kerja bagi pekerja shift merupakan hal yang sangat penting,” kata pemimpin GDL Claus Weselsky.

"Apa yang kami sepakati adalah bahwa kami akan membicarakan model untuk mengurangi jam kerja," kata Seller.

3. Kenaikan gaji yang diminta

Ilustrasi kereta. (Unsplash.com/Daniel Abadia)

Dilansir DW, selain jam kerja, serikat pekerja tersebut juga meminta operator memberikan kenaikan gaji bulanan sebesar 555 euro (Rp9,5 juta) sebelum pajak untuk semua anggotanya. Permintaan itu berarti kenaikan gaji awal sebesar 18 persen.

DB telah menawarkan peningkatan upah hampir 13 persen bagi mereka yang bekerja selama 38 jam penuh dalam seminggu. Namun, proposal penawaran itu ditolak oleh serikat.

Operator kereta tersebut juga ingin memperluas dan mengembangkan lebih lanjut divisi perawatan kendaraan.

“Kami akan secara terbuka menegosiasikan perjanjian kerja bersama yang ada untuk apa yang disebut pemeliharaan terkait perusahaan,” kata Seiler.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team