Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menlu RI Retno Marsudi di Breakfast Summit (Dok. Billy PTRI New York)

New York, IDN Times – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menghadiri kegiatan Breakfast Summit Addressing the Existential Threats Posed by Sea-Level Rise di New York, Amerika Serikat (AS), Kamis (21/9/2023). Pada kegiatan itu, Retno menyerukan semua negara untuk bersatu menghadapi ancaman yang ditimbulkan akibat kenaikan permukaan air laut.

“Ancaman ini nyata dan dekat sekali, dan sudah berdampak bagi negara-negara pulau dan kepulauan. Meski jika pemanasan global dibatasi hingga 1,5 derajat celcius, tidak akan bisa menahan naiknya permukaan air laut,” ungkap Retno.

1. Harus mitigasi dan adaptasi terhadap krisis iklim

Menlu RI Retno Marsudi di SDGs Summit 2023 (IDN Times/Vanny El Rahman)

Kemudian, Retno membeberkan tiga hal yang bisa dilakukan oleh berbagai pihak. Pertama, berupaya untuk mencegah dan memitigasi dampak. Hal ini bisa terealisasi jika negara-negara dapat memenuhi komitmen globalnya, guna mengurangi emisi dan memperlambat perubahan iklim.

Kedua, harus diupayakan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Menurut Retno, para nelayan di negara-negara pantai harus memiliki ketahanan dalam menghadapi perubahan iklim, demi melindungi kerangka kehidupan mereka.

“Indonesia siap berkolaborasi untuk melakukan berbagai upaya adaptasi, khususnya dalam bidang pembiayaan inovatif, pengembangan kapasitas, dan bantuan teknis,” kata Retno.

2. Kenaikan air laut bisa memicu konflik

Editorial Team

Tonton lebih seru di