Netanyahu Tolak Proposal Gencatan Senjata Gaza yang Diajukan AS

04 Jun 2024, 07:17 WIB

Sonya Michaella

PM Netanyahu akui serangan sebagai tragedi di hadapan parlemen (Yonathan Sindel/Flash 90)

Intinya sih...

Presiden Israel Benjamin Netanyahu belum siap mengakhiri perang di Gaza. Proposal gencatan senjata dari AS dianggap tidak memfasilitasi tujuan utama Israel, menumpas Hamas. Israel juga menolak membebaskan tahanan Palestina dalam proposal tersebut.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, disebut belum siap menghentikan perang di Gaza. Dia juga membantah proposal gencatan senjata yang diajukan sekutunya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

“Saya belum siap menghentikan perang,” kata Netanyahu, dalam sebuah pertemuan di Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Israel, dikutip dari Anadolu, Selasa (4/6/2024).

“Garis besar di proposal yang diajukan Biden adalah parsial. Perang akan dihentikan dengan tujuan mengembalikan sandera dan baru kita akan berdiskusi,” sambungnya.

1. Proposal tidak memfasilitasi Israel untuk tetap buru Hamas

potret Benjamin Netanyahu.(twitter.com/Prime Minister of Israel)

Selain itu, Netanyahu merasa proposal tersebut tidak memfasilitasi tujuan Israel, yakni memburu Hamas sampai habis di seluruh Gaza.

“Ada detail yang dirahasiakan. Kami bisa berhenti berperang dalam gencatan senjata, tapi kami tidak akan menyerah pada tujuan utama kami untuk meraih kemenangan penuh,” tegas dia.

2. Tolak bebaskan tahanan Palestina

Illustrasi Gaza (pexels.com/ hosnysalah)

Netanyahu juga menolak membebaskan tahanan Palestina, di mana syarat ini menjadi salah satu poin utama dalam proposal gencatan senjata tersebut.

“Kami tidak akan setuju untuk mengakhiri perang ini tanpa mencapai tujuan utama. Jumlah sandera Israel yang akan dibebaskan juga belum ditentukan,” tutur dia.

3. Tiga tahap di dalam proposal gencatan senjata

Joe Biden dengan tim sepak bola SMA (commons.wikimedia.org/David Lienemann)

Presiden AS Joe Biden mendesak Hamas menerima proposal baru dari Israel, untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza. Biden juga meminta Israel kooperatif agar konflik di Gaza segera rampung.

“Sudah waktunya perang ini berakhir,” kata Biden.

Proposal ini terdiri dari tiga bagian, yaitu gencatan senjata selama enam pekan, di mana pasukan Israel akan menarik diri dari Gaza. Lalu, ada aliran bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, serta pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina.

“Tahap pertama akan mencakup gencatan senjata penuh dan menyeluruh, penarikan militer Israel. Ini benar-benar momen yang menentukan. Hamas ingin ada gencatan senjata dan kesepakatan ini adalah kesempatan untuk membuktikan, apakah mereka benar bersungguh-sungguh,” ucap Biden.

Sementara, Hamas dilaporkan sedang mengkaji proposal tersebut, dan mengindikasikan tanggapan positifnya.