Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Maladewa Larang Warga Israel Berlibur di Negaranya

Presiden Maladewa Mohammed Muizzu dan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Kamis (11/1/2024). (twitter.com/presidencymv)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Maladewa mengumumkan larangan warga Israel untuk berlibur ke negaranya pada Minggu (2/6/2024). Keputusan ini dilatarbelakangi oleh serangan Israel ke Gaza dalam beberapa bulan terakhir yang mengakibatkan ribuan warga sipil tewas. 

Maladewa merupakan negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Maka dari itu, serangan Israel ke Gaza membuat pandangan warga kepada Israel terus memburuk dan bahkan memicu kegeraman warga dalam beberapa bulan terakhir. 

1. Muizzu akan menyerahkan proposal larangan warga Israel ke parlemen

Presiden Maladewa Mohamed Muizzu mengungkapkan akan menyerahkan proposal larangan warga Israel ke negaranya kepada Parlemen Maladewa. Nantinya, RUU tersebut akan dibahas sebelum disahkan. 

"Hukum di Maladewa akan diamandemen dan kabinet subkomite akan dibentuk untuk melanjutkan upaya mendukung rakyat Palestina yang terus mendapat tekanan dari Israel," terangnya, dikutip CNN

Selain mengenai larangan masuknya warga Israel, Muizzu juga berniat membentuk tim khusus untuk menilai situasi di Palestina. Tim tersebut akan merekomendasikan kebutuhan bagi rakyat Gaza dan membuat saluran untuk menyumbang korban perang di Gaza. 

2. Menyerukan aksi solidaritas bagi Palestina dan gencatan senjata di Gaza

Pada saat yang sama, Muizzu akan menyelenggarakan aksi bersama secara nasional untuk mendukung rakyat Palestina. Ia mengungkapkan rencana aksi dengan slogan "Falastheenaa Eku Dhivehin" yang berarti Maladewa bersama dengan Palestina. 

"Bersama dengan pemerintah dan rakyat Maladewa. Saya menyerukan kepada semua pihak agar bersedia menyetujui gencatan senjata untuk mengakhiri aksi kekerasan dan pemblokiran akses bantuan kemanusiaan," ungkapnya. 

Pengumuman dari Muizzu ini disampaikan hanya beberapa hari setelah ia mengecam serangan Israel ke Rafah. Serangan di Rafah diketahui sudah mengakibatkan setidaknya 45 warga sipil Palestina tewas dan lebih dari 200 lainnya mengalami luka-luka. 

3. Israel anjurkan warganya pergi dari Maladewa

Menanggapi pengumuman dari Presiden Maladewa, Kementerian Luar Negeri Israel merekomendasikan warganya tidak berkunjung ke Maladewa. Pihaknya juga menganjurkan seluruh warganya di sana untuk segera pergi karena akan ada potensi bahaya. 

"Bagi warga Israel yang sudah berada di Maladewa, direkomendasikan untuk segera pergi karena jika mereka berada di sana di tengah tekanan dalam segala alasan, maka akan semakin sulit bagi kami untuk membantu," tuturnya. 

Dilansir The Times of Israel, Maladewa selama ini merupakan salah satu destinasi favorit berlibur warga Israel. Pada 2023, diketahui sudah ada hampir 11 ribu warga Israel yang berkunjung ke berbagai tempat wisata mewah di negara kepulauan tersebut. 

Maladewa sempat melarang masuk warga Israel ke negaranya hingga tahun 1990-an. Kedua negara berniat menormalisasi hubungan diplomatik pada 2010, tapi upaya tersebut ditinggalkan pada 2014. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us