Pelempar Sepatu ke Mantan Presiden George Bush Ingin Jadi Presiden Irak

Saat sang Presiden Amerika Serikat sedang berpidato didampingi oleh bersama PM Irak saat itu, Nuri al-Maliki, menyusul akan berakhirnya masa kepresidenannya inilah Sang Jurnalis bernama Muntadhar al-Zaidi melancarkan aksinya.

Sambil berteriak "Ini adalah ciuman perpisahan dari rakyat Irak, ba**ngan", Muntadhar al-Zaidi melemparkan sepatunya ke arah George W. Bush namun berhasil dihindari.

Tidak berhasil mengenai sasarannya, Muntadhar al-Zaidi kemudian melemparkan lagi sepatu lainnya sambil berteriak: "Ini dari para janda, anak yatim dan mereka yang terbunuh di Irak."

Setelah kedua sepatunya melayang, barulah Sang Jurnalis berhasil diamankan oleh peserta lainnya, dimana kemudian Sang Presiden AS bercanda bahwa ukuran sepatunya adalah 10. Dia pun dipenjara dengan tuduhan melakukan upaya penyerangan kepada kepala negara yang berkunjung dan mendekam dalam penjara selama sembilan bulan namun dikeluarkan lebih awal karena berperilaku baik.

Setelah dibebaskan dari penjara, Muntadhar al-Zaidi pun meninggalkan negaranya sebelum akhirnya kembali lagi pada tahun 2011 guna bekerja di sebuah yayasan amal yang memiliki misi mendukung mereka yang kehilangan orang tua mereka selama pendudukan Amerika Serikat di Irak.

Dilansir dari Evening Standard yang mengutip BuzzFeed, kini setelah 10 tahun setelah kejadian tersebut, Muntadhar al-Zaidi mencalonkan diri menjadi anggota dewan perwakilan rakyat negara tersebut. Insiden pelemparan sepatu ini bukan tidak mungkin menjadi modal politik yang penting bagi Sang Jurnalis untuk mencapai ambisi politiknya.

Sebuah patung berbentuk sepatu Muntadhar al-Zaidi bahkan sempat didirikan di kota kelahiran mantan Presiden Irak, Saddam Hussein yaitu di Tikrit. Namun sepatu yang dilemparkannya ke Presiden George W. Bush sudah tidak dapat dipakai sebagai alat kampanye karena sudah dimusnahkan oleh tentara AS dan Irak tahun 2008.