Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perokok (Unsplash.com/lilartsy)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Inggris, Rishi Sunak, ingin remaja berhenti merokok. Pada Rabu (4/10/2023), dia mengusulkan untuk menaikkan usia legal bagi warga Inggris yang boleh membeli rokok.

Sunak sejatinya ingin semua warga Inggris terbebas dari rokok dengan cara menaikkan usia legal satu tahun setiap tahunnya. Sehingga, di masa depan merokok akan menjadi ilegal bagi seluruh penduduk Inggris.

Di sisi lain, pemerintah tidak akan melakukan kriminalisasi terhadap mereka yang sudah merokok. Bagi mereka yang sudah merokok tetap bisa membeli rokok secara legal. Untuk vape, pemerintah juga mengusulkan langkah-langkah untuk mencegah hal itu menjadi endemik.

1. Upaya menghentikan siklus perokok usia muda

PM Inggris Rishi Sunak (Twitter.com/Rishi Sunak)

Usulan Sunak telah disampaikan dalam konferensi tahunan Partai Konservatif. Di Inggris saat ini, menjual rokok atau produk tembakau kepada orang di bawah usia 18 tahun adalah ilegal.

Dilansir Associated Press, Sunak mengatakan bahwa perubahan yang dia usulkan bakal menghentikan anak berusia 14 tahun mengonsumsi rokok. Menjual rokok untuk usia tersebut dianggap ilegal.

"4 dari 5 perokok sudah mulai merokok pada usia 20 tahun. Kemudian, sebagian besar orang mencoba untuk berhenti. Jika kita dapat memutus siklus tersebut, jika kita dapat menghentikan permulaan tersebut, maka kita akan berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri penyebab terbesar kematian dan penyakit yang dapat dicegah di negara kita," jelas Sunak.

Jika usulan itu disetujui parlemen, perubahan aturan hanya akan berlaku di Inggris saja, tidak termasuk di Irlandia Utara, Skotlandia, dan Wales.

2. Tidak ada kriminalisasi perokok

Editorial Team

Tonton lebih seru di