Paris, IDN Times - Seorang pria berkewarganegaraan Prancis tak lagi menganggur setelah video yang memperlihatkan ia sedang curhat pada Presiden Emmanuel Macron menjadi viral pada minggu lalu. Pria bernama Jonathan Jahan itu diterima kerja sebagai sopir bus jarak jauh.
Bagaimana cara dia mendapatkan pekerjaan tersebut? Simak nih kisahnya...
Jahan, 25 tahun, pertama bertemu dengan Macron dalam sebuah acara publik pada 16 September lalu. Saat itu Jahan berkata kepada Macron bahwa ia belajar hortikultura dan ingin bekerja di sektor pertamanan. Ia pun mengaku sudah memasukkan banyak lamaran, tapi belum ada satu saja yang diterima.
Dalam interaksi yang terekam video itu Macron terdengar berkata kepada Jahan bahwa ia bisa menemukan banyak lowongan di sektor lain jika mau berusaha. "Jika kamu berniat dan punya motivasi, di hotel, kafe dan restoran, konstruksi, tak ada satupun tempat yang tak membuka lowongan. Tak satupun–sungguh!" kata Macron.
Video yang diunggah di media sosial itu langsung viral. Menurut pengakuan Jahan, sejumlah tawaran pekerjaan pun menghampirinya. Namun, ia harus menolak sebagian besarnya, dan memilih untuk menerima posisi sebagai sopir bus jarak jauh.
Jahan pun tak mempersoalkan bahwa ia tidak menjadi pakar pertamanan seperti yang ia ceritakan kepada Macron. Ia mengaku menyukai posisi baru itu. "Aku senang karena aku akan bekerja di bidang yang aku suka," kata dia, seperti dikutip dari Channelnewsasia.com, Kamis (27/9).
Warganet Prancis tampak tidak terkesan dengan balasan Macron usai mendengar curahan hari Jahan. Dikutip dari The Guardian, mereka menganggap Macron adalah presidennya orang kaya. "Benar-benar terputus dari realita masyarakat Prancis. Bagaimana bisa seseorang memperlihatkan kurangnya rasa empati dan kebodohan hanya dalam 30 detik?" tulis seorang warganet.
Mereka pun menilai Macron seharusnya datang dengan solusi yang lebih baik untuk seseorang yang belajar dan ingin bekerja di suatu bidang tertentu daripada hanya sekadar menyuruhnya untuk mencari kerja di sembarang tempat.