Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Puluhan Orang Hilang Akibat Banjir di Perbatasan Nepal-China

Banjir (unsplash.com/Chris Gallagher)

Jakarta, IDN Times - Banjir besar melanda wilayah perbatasan Nepal dan China, setelah hujan deras mengguyur Tibet sejak Senin (7/7/2025) malam. Sungai Bhote Koshi meluap dan menghancurkan Jembatan Persahabatan, jalur utama penghubung kedua negara.

Hingga Selasa (8/7/2025) pagi, otoritas Nepal melaporkan sedikitnya 18 orang hilang, sementara media resmi China menyebutkan 11 orang dinyatakan hilang di sisi perbatasan China. Tim penyelamat dari kedua negara masih terus melakukan pencarian korban di sepanjang sungai yang terdampak.

1. Dampak langsung banjir dan kerusakan infrastruktur

Banjir bandang menghancurkan Jembatan Persahabatan di Rasuwagadhi, sekitar 120 kilometer utara Kathmandu, Nepal. Jembatan ini merupakan jalur utama perdagangan dan logistik antara Nepal dan China.

Selain jembatan, banjir juga menyapu puluhan truk dan ratusan kendaraan listrik yang sedang menunggu pemeriksaan di pelabuhan kering perbatasan.

"Banjir telah menghanyutkan Jembatan Persahabatan dan beberapa kendaraan di pelabuhan kering," ujar Arjun Paudel, pejabat distrik Rasuwa, dilansir MorungExpress.

2. Proses evakuasi dan pencarian korban

Tim penyelamat gabungan dari tentara, polisi, dan relawan dikerahkan ke lokasi pada Selasa (8/7/2025). Sebanyak 95 personel penyelamat telah berada di area terdampak sejak pagi hari. Helikopter militer digunakan untuk mengevakuasi korban yang terjebak di tengah derasnya arus sungai.

Beberapa korban berhasil diselamatkan, termasuk petugas keamanan yang sempat terjebak saat melakukan evakuasi.

"Kami telah mengevakuasi beberapa orang yang terjebak, termasuk anggota tim penyelamat," ungkap salah satu pejabat setempat.

3. Dampak sosial ekonomi dan tanggapan pemerintah

Pemerintah Nepal mengumumkan seluruh aktivitas perdagangan melalui jalur Rasuwagadhi dihentikan total akibat jembatan yang putus. Jalur alternatif yang tersedia adalah melalui India, sehingga distribusi barang menjadi lebih lambat dan mahal.

Pemerintah daerah mengimbau warga di sekitar sungai untuk mengungsi ke tempat aman. Pemerintah juga mengerahkan bantuan logistik dan medis ke wilayah terdampak.

"Kami meminta masyarakat di sekitar sungai untuk tetap waspada dan segera mengungsi," kata Arjun Paudel, dilansir The Kathmandu Post.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us