Eropa Kecam Pembatasan Alat Medis Baru dari China

- Kementerian Keuangan China mengumumkan pembatasan pembelian alat medis dari Uni Eropa di atas 45 juta yuan.
- Langkah ini merupakan respons langsung atas keputusan Uni Eropa yang membatasi akses perusahaan China dalam tender alat medis di Eropa.
Jakarta, IDN Times - Kamar Dagang Uni Eropa di China secara terbuka mengkritik kebijakan pembatasan baru pemerintah China terhadap produsen alat medis asal Eropa. Pernyataan ini dikeluarkan setelah China mengumumkan langkah balasan atas kebijakan serupa yang diterapkan Uni Eropa sebelumnya.
Pada Selasa (8/7/2025), ketegangan perdagangan antara dua kekuatan ekonomi ini semakin meningkat. Eropa menilai kebijakan tersebut memperburuk hubungan dagang dan menambah ketidakpastian bagi pelaku usaha.
1. China umumkan pembatasan impor alat medis dari Eropa

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) China secara resmi mengumumkan pembatasan pembelian alat medis dari Uni Eropa pada Minggu (6/7) untuk kontrak di atas 45 juta yuan (Rp101,8 miliar). Kebijakan ini berlaku efektif pada hari yang sama dan hanya mengecualikan perusahaan Eropa yang berinvestasi dan memproduksi di China.
Langkah ini merupakan respons langsung atas keputusan Uni Eropa pada Juni 2025 yang membatasi akses perusahaan China dalam tender alat medis di Eropa.
“China tidak punya pilihan selain mengambil langkah balasan untuk melindungi hak dan kepentingan perusahaan-perusahaan kami,” ujar juru bicara Kementerian Perdagangan (Kemendag) China.
2. Reaksi Kamar Dagang Eropa di China

Presiden Kamar Dagang Uni Eropa di China, Jens Eskelund menyampaikan keprihatinan mendalam atas kebijakan baru tersebut. Ia menilai langkah ini memperparah ketegangan perdagangan di saat pelaku usaha Eropa berharap ada penyelesaian isu-isu lama dan penguatan hubungan dagang.
“Kebijakan ini menambah eskalasi tensi dagang pada saat Eropa berharap ada perbaikan hubungan,” kata Eskelund dalam pernyataan resminya.
Selain itu, Kamar Dagang Eropa menyoroti kurangnya kejelasan definisi perusahaan investasi Eropa yang dikecualikan dari larangan. Hal ini dinilai dapat menimbulkan ketidakpastian dalam pelaksanaan tender alat medis di China.
3. Dampak terhadap industri alat medis dan pasien

Asosiasi industri alat medis Eropa, MedTech Europe, menyatakan keprihatinan atas pembatasan baru dari China. Mereka menilai kebijakan ini dapat menghambat akses pasien terhadap teknologi medis penting dan memperdalam ketegangan perdagangan.
“Langkah seperti ini berisiko memperburuk ketegangan dagang dan pada akhirnya merugikan pasien yang membutuhkan teknologi medis,” ujar perwakilan MedTech Europe dalam pernyataan tertulis, dikutip Euronews.