Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ratusan Warga Israel Kabur ke Eropa dengan Kapal Pesiar

yacht di dermaga (unsplash.com/Eugene Chystiakov)
Intinya sih...
  • Warga negara ganda, baik imigran maupun warga kelahiran Israel, menjadi mayoritas penumpang yang meninggalkan Israel dengan yacht.
  • Mereka meninggalkan negara tersebut untuk alasan keamanan dan keselamatan.
  • Sebanyak 24 orang tewas di Israel akibat serangan Iran.

Jakarta, IDN Times - Ratusan warga Israel dilaporkan berusaha meninggalkan negara mereka dengan menggunakan yacht, kapal pesiar berukuran kecil, untuk menghindari serangan Iran. Mereka mengaku tak punya pilihan lain setelah pemerintah menangguhkan perjalanan udara akibat eskalasi perang.

Harian Israel Haaretz melaporkan bahwa pelarian ini dilakukan secara diam-diam, tanpa pengawasan, dan memakan biaya hingga ribuan dolar AS. Kapal-kapal tersebut berangkat dari beberapa dermaga di sepanjang pantai Israel, termasuk Herzliya, Haifa dan Ashkelon, menuju Siprus dan Eropa.

Sejak bandara ditutup, grup-grup Facebook bermunculan untuk mengoordinasikan rute pelarian alternatif melalui laut. Ratusan orang dilaporkan mencari jalan keluar lewat opsi ini.

1. Harga mencapai Rp27 juta

Dengan meningkatnya permintaan, beberapa pemilik yacht menawarkan harga antara 2.500 hingga 6.000 shekel (sekitar Rp11-27 juta) per penumpang. Sebagian besar kapal hanya mengangkut sekitar 10 penumpang dalam setiap perjalanan.

“Ini soal penawaran dan permintaan—kalau seseorang mau membayar, ya mereka bayar,” kata seorang kapten kapal.

Meski demikian, tidak semua kapal memiliki izin resmi. Salah seorang pemilik yacht komersial mengatakan bahwa beberapa operator memungut biaya dari penumpang tanpa menyediakan asuransi.

Sementara itu, sebuah perusahaan yacht mengatakan bahwa mereka mengoperasikan hingga lima kapal per hari, namun jumlah itu masih belum mencukupi untuk memenuhi lonjakan permintaan.

2. Sebagian besar penumpang adalah warga negara ganda

Sebagian besar orang yang meninggalkan Israel dengan yacht adalah warga negara ganda, yaitu para imigran yang masih memegang paspor negara asal mereka, atau warga kelahiran Israel yang memperoleh kewarganegaraan kedua saat dewasa.

Seorang pria, yang diberi nama samaran Adi, mengatakan bahwa dia akan meninggalkan Israel selamanya.

“Saya akan pindah ke Portugal,” katanya, seraya menjelaskan bahwa pasangannya telah tinggal di sana selama bertahun-tahun dan kini memintanya untuk menyusul.

Di dermaga, Haim dan putranya, Amir, mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan lain selain keluar dari Israel.

“Anak saya seorang pebisnis. Dia terjebak di sini selama beberapa hari. Dia akan berlayar ke Larnaca lalu terbang ke Milan. Dia bukan melarikan diri – ini hanya satu-satunya opsi yang tersedia," jelas Haim, dikutip dari The New Arab.

3. Sebanyak 24 orang tewas di Israel akibat serangan Iran

Pada Minggu (15/6/2025), angkatan bersenjata Iran meminta warga Israel untuk segera meninggalkan negara tersebut. Mereka memperingatkan bahwa Israel tidak akan layak huni dalam waktu dekat, dan bunker tidak akan mampu memberikan perlindungan yang memadai dari serangan Iran.

Dalam pernyataan tersebut, militer Iran juga menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, membahayakan nyawa warga sipil demi kepentingan pribadi dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia, dilansir dari Al Mayadeen.

Konflik terbaru di Timur Tengah ini dimulai pada Jumat (13/6/2025), ketika Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan berbagai lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir. Sedikitnya 224 orang tewas, termasuk berapa komandan militer dan ilmuwan nuklir, dan lebih dari 1.000 lainnya terluka.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan rudal balistik secara besar-besaran terhadap Israel, yang menewaskan sedikitnya 24 orang dan melukai ratusan lainnya. Eskalasi ini memicu kekhawatiran soal pecahnya konflik regional yang lebih luas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us