Ribuan Warga Kolombia Demo Akbar Tolak Reformasi Sosial

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Kolombia, pada Minggu (21/4/2024), mengadakan demonstrasi akbar menolak reformasi sosial yang diajukan oleh Presiden Gustavo Petro. Reformasi sosial tersebut termasuk mengadakan perubahan dalam sistem pelayanan kesehatan dan pensiun.
Demonstrasi menentang pemerintahan Petro sudah digelar beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir. Warga merasa bahwa reformasi sosial dan negosiasi perdamaian dengan sejumlah kelompok pemberontak tidak membuahkan hasil dan justru mengakibatkan tingginya kriminalitas di pedesaan.
1. Demonstrasi berpusat di beberapa kota besar di Kolombia
Demonstrasi kali ini dihadiri oleh lebih dari 250 ribu orang yang tersebar di beberapa kota besar, termasuk di Bogota, Medellin, dan Bucaramanga. Demonstran membawa bendera Kolombia sembari menyerukan agar Petro mundur dari jabatannya sebagai presiden.
Dilansir France24, demonstrasi kali ini dihadiri oleh tenaga kesehatan, kelompok oposisi, dan sejumlah mantan pendukung Petro yang merasa kecewa dengan rencana nasionalisasi layanan kesehatan.
"Saya memilih untuk perubahan, untuk Petro. Namun, kami ternyata masih berada di situasi yang sama. Saya ikut demo karena saya pikir Kolombia masih punya harapan dan karena saya cinta negara ini," ungkap salah seorang pensiunan bernama Martha Estrada.
"Saya di sini sebagai warga negara dan dokter. Sebagai dokter, kami melihat adaya kekacauan karena tidak ada obat untuk diberikan kepada pasien dan karena pasien mengalami penundaan pelayanan kesehatan," terang Julio Rivero.