Pelaku Penembakan di Jerman Diduga Penganut Politik Kanan Jauh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hanau, IDN Times - Kejaksaan federal Jerman yang mengurus penyelidikan penembakan di kota Hanau pada Rabu (19/2) malam, mengonfirmasi bahwa ada 11 orang yang tewas, termasuk tersangka pelaku yang melakukan bunuh diri. Muncul laporan di media Jerman, dpa, bahwa ada bukti pelaku merupakan penganut politik kanan jauh.
Latar belakang politiknya pun dikaitkan sebagai motif aksi penembakan. Polisi mengumumkan terjadi dua penembakan di dua bar sisha di kawasan Hanau yang berlokasi sekitar 25 kilometer dari Frankfurt. Bild memberitakan tersangka pelaku adalah warga negara Jerman dengan senjata berlisensi. Di mobilnya ditemukan amunisi dan peluru.
1. Polisi dilaporkan menyelidiki video yang diduga diunggah pelaku
dpa melaporkan polisi saat ini sedang menyelidiki satu video yang disebut mungkin sudah diunggah oleh pelaku di internet beberapa hari sebelumnya. Dalam video itu, pelaku menjelaskan teori konspirasi soal kekerasan terhadap anak di Amerika Serikat. Namun, belum ada yang bisa memverifikasi keaslian video itu.
Sebelumnya, polisi menginformasikan ada sembilan orang tewas di dua bar sisha. Tersangka pelaku sempat kabur dari lokasi dengan mobil berwarna gelap sampai polisi menemukannya dan satu korban tewas, yang menurut BBC adalah ibunya, tergeletak di rumah yang tak jauh dari bar pertama.
Baca Juga: Penembakan Thailand: Ibu Pelaku Sempat Dibawa ke TKP untuk Negosiasi
2. Polisi tak percaya ada serangan lanjutan
Editor’s picks
Markus Jung, juru bicara kejaksaan Hanau, menolak berkomentar mengenai video yang menjadi pemberitaan media. Ia juga tak mau memberikan informasi detail soal tersangka pelaku maupun para korban. "Kami tak percaya ada pelaku lainnya," kata Jung kepada Associated Press pada Kamis (20/2).
Juru bicara Kanselir Angela Markel, Steffen Seibert, menyampaikan lewat Twitter bahwa pemimpin Jerman tersebut berduka atas terjadinya "kejahatan keji" tersebut. "Simpati mendalam terhadap keluarga yang terdampak yang sedang berduka karena ditinggalkan," cuit Seibert. "Kami berharap mereka yang terluka segera sembuh," lanjutnya.
3. Polisi menyebut ini adalah aksi terorisme
Otoritas berwenang Jerman menegaskan telah mengategorikan peristiwa ini sebagai aksi terorisme. Bild menyebut ada beberapa korban yang berlatar belakang etnis Kurdi. Satu perempuan juga dilaporkan sebagai korban penembakan.
"Rasanya seperti di dalam film. Ini adalah lelucon yang buruk, bahwa ada orang yang memainkan lelucon kepada kami," kata Can-Luca Frissena, seorang penjaga kios di sekitar lokasi kejadian, kepada Reuters.
Di Jerman, warga sipil bisa memiliki senjata api. Namun, tidak seperti di Amerika Serikat, pemerintah punya kebijakan ketat. Seperti diberitakan Deutsche Welle pada Desember lalu, parlemen Jerman menyetujui regulasi kontrol senjata, termasuk mewajibkan pemeriksaan secara reguler kepada semua pemilik senjata oleh badan intelijen lokal.
Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer mengatakan, tujuan pemerintah adalah "tak ada senjata yang jatuh ke tangan ekstremis". Salah satu langkah yang disepakati adalah implementasi aturan Uni Eropa yang akan menyulitkan kriminal dan teroris untuk mendapatkan senjata.
Baca Juga: 5 Fakta Terkini Penembakan di Jerman yang Tewaskan 8 Orang