Jakarta, IDN Times - Pasukan Rusia kembali membombardir ibu kota Ukraina, Kiev. Rusia mengatakan serangan tersebut untuk mengancurkan sumbangan tank dari sekutu Ukraina.
Serangan ini disebut sebagai serangan yang cukup parah sejak kunjungan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Gutteres ke Kiev pada April 2022 lalu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan tersebut menghancurkan kendaraan lapis baja di pinggiran Kiev, yang merupakan pasokan dari Barat.
Seorang saksi mata mengaku melihat asap mengepul dari arah Kiev usai ledakan, dilansir dari Al Jazeera, Senin (6/6/2022).
Sementara itu, sejumlah media Ukraina memberitakan setidaknya terdengar lima kali ledakan di Kiev, termasuk di dua distrik yaitu distrik Danytskyi dan Dniprovskyi.
Peristiwa ini terjadi satu hari usai pasukan Ukraina mengeklaim telah berhasil merebut kembali sebagian wilayah kota Severodonetsk dari cengekeraman Rusia.
Pada pekan lalu, Rusia mengklaim bahwa mereka telah menguasai hampir sebagian besar dari Severodonetsk.
Namun, klaim itu dibantah oleh pasukan Ukraina. Mereka mengklaim tak lama setelah direbut Rusia, pasukan Ukraina berhasil merebut kembali kota tersebut.
Wali Kota Severodonetsk Oleksandr Stryuk mengatakan, pertempuran darat terus berlangsung sepanjang Sabtu (4/6/2022) kemarin. Pasukan Ukraina dan Rusia dilaporkan sama-sama menggunakan artileri.
Setelah gagal merebut ibu kota Kiev, Rusia lantas langsung mengincar kota lain, seperti Donbas. Saat ini, cengkeraman Rusia sedang meningkat di Severodonetsk.
kendali Rusia di Severodonetsk dan telah menyeberang Sungai Siverskyi Donets di Lysychansk akan membawa kendali penuh Rusia atas Luhansk, salah satu provinsi di timur Ukraina yang diklaim Moskow atas nama separatis.
Moskow disebut kini mengerahkan hampir seluruh pasukannya untuk berkonsentrasi di Severodonetsk.